Sabtu, 25 Juli 2020 00:46 WIB
Penulis:Rohmat
Denpasar - Cinta Alam Indonesia Perkemahan Akhir Tahun Ajaran (CAI Permata) Bali Tahun 2020 kegiatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang dilakukan secara daring/online dinilai memiliki arti penting bagi pembentukan dan pembinaan generasi muda sebagai pemimpin – pemimpin Bangsa di masa depan.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, membuka acara Cinta Alam Indonesia Perkemahan Akhir Tahun Ajaran (CAI Permata) Bali Tahun 2020 kegiatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang dilakukan secara daring/online bertempat di Ruang Kerja Wagub Cok Ace, Denpasar, Jumat (24/7/2020).
Dia menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut, Ia meyakini kegiatan CAI memiliki makna yang sangat penting bagi pembentukan dan pembinaan generasi muda sebagai pemimpin – pemimpin Bangsa di masa depan.
Melalui kegiatan perkemahan, Wagub Cok Ace berharap para peserta penerus LDII Bali memperoleh pengalaman yang diperlukan untuk membentuk kepribadian yang kuat, semangat tinggi, etos kerja yang baik, sikap pantang menyerah, disiplin, dan inovatif demi mendorong kemajuan serta keberhasilan pencapaian cita-cita Bangsa.
Tentu saja, hal tersebut juga didukung melalui berbagai program pemerintah yang menyasar pada sektor Pendidikan formal dan informal. Ini dilakukan sebab pengembangan soft skill melalui kegiatan pemenuhan minat bakat di luar ruang lingkup institusi Pendidikan formal merupakan sebuah hal yang sangat penting.
Generasi penerus bangsa yang unggul ditandai tak hanya oleh kematangan secara kognitif melainkan juga karakter yang santun dan terbuka bagi kemajuan.
Ketua DPW LDII Provinsi Bali Drs. H. Olih Solihat Karso menyampaikan kegiatan CAI Permata Bali merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan sebagai upaya nyata DPW LDII Bali dalam membina ggenerasi muda untuk menjadi generasi yang profesional dan religius.
Profesional memiliki arti bahwa generasi muda memiliki kecakapan/keahlian/keilmuan di bidang masing-masing baik soft skill maupun hard skill. Sedangkan religius memiliki arti bahwa kecakapan skills tersebut harus diimbangi dengan nilai-nilai agama sehingga berjalan seiring dan selaras.
Dalam kegiatan yang berlangsung secara daring tersebut, dilakukan pada 30 titik di masing-masing DPD LDII Kab/Kota se-Bali . Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 400 orang yang merupakak bukti sahih bahwa agama dengan ilmu pengetahuan dapat berjalan seiring dan selaras.