Perbankan Nasional Terdampak Corona, Laba BTN Melambung Rp1,60 Triliun

Jumat, 02 April 2021 13:50 WIB

Penulis:Rohmat

Bank-BTN.jpg

Jakarta, Balinesia.id - Di tengah pandemi Covid-19 ditandai rapor merah perbankan nasional PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) justru berhasil melipatkgandakan laba bersih cukup signifikan hingga mencapai Rp. 1,60 Triliun

Wajah industri perbankan sepanjang tahun pagebluk COVID-19 diwarnai dengan kontraksi di berbagai lini.

Seperti dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri perbankan nasional secara konsolidasian mengalami penurunan laba bersih dan pendapatan. 

Melansir statistik perbankan OJK edisi Desember 2020, total laba bersih bank umum tercatat sebesar Rp104,71 triliun, susut 33,08% dibandingkan dengan 2019 Rp156,48 triliun.

Setali tiga uang, pendapatan bank umum tahun lalu juga terekam berkurang 4,11% menjadi Rp794,09 triliun dari sebelumnya pada 2019 senilai Rp828,19 triliun.

Mengutip data dihimpun TrenAsia.com, jejaring Balinesia.id,  mengurutkan kinerja pertumbuhan laba bersih dan pendapatan tahun lalu dari 10 bank individual (bank only) terbesar di Indonesia (berdasarkan jumlah aset 2020).

Hasilnya, hanya ada dua bank yang berhasil mempertahankan kinerja laba bersih positif. Berdasarkan laporan keuangan individual 2020, berikut pertumbuhan laba bersih dan pendapatan 10 bank terjumbo di Tanah Air.
 

Laba Bersih
1. BTN +664,59%
Kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) seperti ungkapan kecil-kecil cabai rawit agaknya tepat menggambarkan kinerja bank plat merah ini. 

Bagaimana tidak, di antara merahnya rapor perbankan nasional akibat virus corona, emiten bersandi saham BBTN ini malah berhasil melipatkgandakan laba bersih secara signifikan.

Hingga akhir 2020, laba bersih BBTN meroket 664,59% menjadi Rp1,60 triliun dari sebelumnya pada 2019 berjumlah Rp209,26 miliar. Di sisi lain, pendapatan BBTN justru mengalami kontraksi tipis 1,98%. Alhasil, pendapatan BBTN menjadi Rp25,16 triliun dari semula Rp25,67 pada 2019.


2. Bank Panin +0,32%
Sukses BTN diikuti PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) alias Bank Panin yang juga berhasil menumbuhkan laba bersih di tengah situasi perekonomian sulit tahun lalu. Tercatat, laba bersih bank dengan kode saham PNBN ini tumbuh tipis 0,32% dari posisi 2019 sebesar Rp3,06 triliun menjadi Rp3,07% tahun lalu.

Sayangnya, pendapatan perusahaan tak sebaik capaian laba bersih. Per 31 Desember 2020, pendapatan PNBN susut 9,13% menjadi Rp13,92 triliun dari sebelumnya Rp15,32 triliun pada 2019.
 

3. BCA -3,63%
Meski tidak mampu tumbuh positif, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil menekan kontraksi laba bersih dan pendapatan di level satu digit.

Tahun lalu, laba bersih BCA tertekan 3,63% menjadi Rp26,27 triliun dibandingkan dengan 2019 Rp27,26 triliun. Tak hanya itu, pendapatan BCA juga kontraksi tipis 2,51% menjadi Rp62,02 triliun dari sebelumnya Rp60,50 pada 2019.
 

4. BTPN -12,57%
Deretan bank yang mengalami kontraksi laba bersih sebanyak dua digit diawali. PT Bank BTPN Tbk (BTPN). Pada 2020, BTPN mencatat laba bersih senilai Rp1,39 triliun, turun 12,57% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,59 triliun.

Hanya saja, pendapatan BTPN juga harus tergerus hingga 13,08% menjadi Rp12,36 triliun dari sebelumnya Rp14,22 triliun pada 2019. BTPN mengaku, salah satu faktor penyebab kontraksinya laba bersih adalah perlambatan kredit.

Pasalnya, perusahaan mencatat adanya pelemahan aktivitas bisnis dan repayment kredit yang lebih tinggi dari pemberian fasilitas kredit baru pada akhir kuartal IV-2020.
 

5. OCBC NISP -24,76%
PT Bank OCBC NISP Tbk melaporkan amblesnya laba bersih hingga 24,76% menjadi Rp2,3 triliun pada 2020 dari tahun sebelumnya Rp3,23 triliun. Aspek pendapatan bank berkode saham NISP ini juga melemah 7,48% menjadi Rp12,48 triliun dari semula Rp13,49 triliun.

“COVID-19 banyak memberikan pelajaran bagi perseroan, mulai dari keterbatasan mobilitas yang mendorong akselerasi digital hingga perubahan perilaku nasabah yang semakin sadar akan pengelolaan keuangan dan investasi,” kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam keterangan resmi, Rabu, 10 Februari 2021.
 

6. Bank Mandiri -44,37%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melaporkan laba bersih sebesar Rp14,15 triliun pada 2020. Laba bersih itu anjlok 44,37% dibandingkan dengan perolehan pada 2019 sebesar Rp25,44 triliun.

Sementara itu, pendapatan bank berlogo pita kuning ini juga susut 5,75% menjadi Rp71,88 triliun dari sebelumnya Rp76,27 triliun pada 2019.
 

7. BBRI -45,34%
Bank dengan aset terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melaporkan laba bersih sebesar Rp21,15 triliun pada 2020. Capaian tersebut longsor 45,34% dari posisi 2019 Rp38,70 triliun. Sementara pendapatana perseroan juga susut 4,91% menjadi Rp109,95 triliun dari sebelumnya Rp115,63 triliun pada 2019.

Duit BRI banyak tergerus untuk menyiapkan bantalan akibat menurunnya kualitas kredit. Sepanjang 2020, restrukturisasi kredit mencapai Rp186,6 triliun atau setara 21,2% dari portofolio kreditnya. Imbasnya, bank yang fokus ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini harus melakukan pencadangan kredit hingga Rp65,16 triliun berbanding Rp38,36 triliun pada 2019.
 

8. CIMB Niaga -47,41%
Dampak pandemi bagi PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) memang tak main-main, virus asal China tersebut mampu membuat laba bersih CIMB Niaga menguap 47,41%. Hingga akhir tahun, laba bersih CIMB Niaga tercatat hanya tersisa Rp1,83 triliun, padahal pada 2019 perusahaan masih mampu mencetak laba senilai Rp3,48 triliun.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor Siahaan menyatakan, 2020 lalu merupakan tahun bersejarah di tengah tantangan yang dihadapi industri perbankan sebagai dampak dari COVID-19.
 

9. Bank Danamon -72,97%
Di posisi kedua paling bawah, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) melaporkan terjungkalnya laba bersih menjadi Rp1 triliun pada 2020, turun 72,97%  dari posisi 2019 Rp3,7 triliun.

Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki mengakui tahun lalu merupakan masa yang berat bagi industri perbankan. Buktinya, pendapatan Bank Danamon juga tergerus 3,46% menjadi Rp12,27 triliun dari perolehan pada 2019 Rp12,71 triliun.
 

10. BNI -81,17%
Bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk alias BBNI harus menelan pil pahit sepanjang 2020. Tahun lalu, laba bersih BNI terjun bebas 81,17% menjadi Rp2,75 triliun dari capaian pada 2019 senilai Rp14,61 triliun.

Untungnya, penurunan pendapatan BNI tak sedalam laba bersih. Pada kuartal IV-2020, BNI meraup pendapatan sejumlah Rp51,89 triliun. Nilai ini turun 4,17 triliun dari sebelumnya Rp54,15 triliun pada 2019.
 

Kinerja Pendapatan

   BCA +2,51%
   BTN -1,98%
   Bank Danamon -3,46%
   BNI -4,17%
   BRI 4,91%
   CIMB Niaga -491%
   Bank Mandiri -5,75%
   OCBC NISP -7,48%
   Bank Panin -9,13%
   BTPN 13,08%.

(roh)