Perangi Virus Corona di Bali, Desa Adat Ditempatkan Garda Terdepan

Selasa, 31 Maret 2020 23:01 WIB

Penulis:Rohmat

Denpasar- Dalam melawan virus berbahaya Covid-19 di Pulau Bali kini desa adat ditempatkan di garga terdepan.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid19 Provinsi Bali Dewa Made Indra sangat menaruh harapan besar kepada prajuru Desa Adat se Bali. hampir tidak ada satu orangpun krama Bali yang meragukan pentingnya keberadaan Desa Adat di Bali.

"Hari ini.di tengah hiruk pikuk peradaban dunia yang berubah cepat, dalam posisi Bali sebagai kota dunia/destinasi pariwisata dunia, ternyata Bali masih bisa berdiri tegak penuh percaya diri menunjukan identitas budayanya yang masih sangat kuat," tutur Indra dalam surat terbuka yang dilayangkan kepada prajuru desa adat se- Bali, Selasa (31/3/2020).

Masalah paling berat yang kita hadapi dalam pencegahan Covid19 ini adalah kurang taat dan disiplinnya masyarakat melaksanakan arahan pemerintah seperti : mengurangi aktivitas di luar rumah, meniadakan keramaian, meniadakan hiburan, meniadakan acara/kegiatan yang melibatkan orang banyak, menjaga jarak (social distancing / physical distancing).

Kemudian, perilaku hidup bersih dan sehat, etika batuk/bersin/meludah, dan lain-lain. Padahal ini adalah kunci utama untuk mencegah penularan/penyebaran Covid19.

"Saya punya keyakinan, desa adat memiliki kemampuan dan wibawa untuk menegakkan hal-hal tersebut bagi krama desa," tegas dia..

Secara formal Gubernur Bali dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali telah menandatangani Keputusan Bersama tentang Pembentukan Satgas Gotong Royong Penanggulangan Covid19 Berbasis Desa Adat di Bali.

Keputusan bersama ini bukan bentuk kepanikan, tetapi berangkat dari keyakinan dan kepercayaan Pemerintah Provinsi Bali terhadap Desa Adat.

Pembentukan Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat ini, sebaiknya tidak dimaknai sebagai penugasan, akan lebih baik dimaknai sebagai panggilan kehormatan atas dasar kepercayaan kepada Desa Adat untuk hadir dalam penanggulangan Covid19 di Bali bersama-sama Pemerintah dan elemen masyarakat lainnya.

"Saya membayangkan, jika Desa Adat di Bali berhasil menegakkan disiplin Krama Desa utk melaksanakan protokol pencegahan Covid19 dengan tertib melalui upaya sekala dan niskala, maka penyebaran Covid19 di Bali pasti bisa kita hentikan," tukasnya.

Di tengah situasi sulit ini, dia memperlihatkan peluang kepada prajuru desa adat untuk tampil ke depan. Momentum kuat ini hanya sekali, sulit didapatkan lagi, karena itu alangkah baiknya dimanfaatkan.

"Mari kita buat Dunia terkagum-kagum akan kemampuan desa adat di Bali yang bisa memenangkan perang melawan Covid19. Saat yang tepat bagi desa adat untuk tampil ke depan," demikian Indra