Penelitian Ideal Harus Lahirkan Inovasi

KLUNGKUNG – Penelitian sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi idealnya tidak hanya menjadi macan kertas. Penelitian hendaknya dapat menghasilkan output dan outcome inovatif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun institusi.

Hal tersebut dinyatakan Ketua Lembaga Pengabdian dan Penelitian kepada Masyarakat Universitas Udayana atau LPPM Unud, Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P., dalam Workshop Rencana Strategis atau Renstra Penelitian 2021-2025 di Wyndam Tamansari Jivva Resort Klungkung, Jumat (27/11/2020).

 “Penelitian harus menghasilkan output seperti jurnal, sitasi, paten, kemudian outcome berupa hilirisasi, dan juga impact yang berpengaruh pada peningkatan grade universitas. Kami harap agar renstra penelitian ini dapat menjadi acuan penelitian untuk meningkatkan pengelolaan penelian di Universitas Udayana,” katanya.

 Atas dasar itulah kemudian pihaknya melakukan penyusunan Renstra Penelitian 2021-2025 yang nantinya akan dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian sesuai dengan kebutuhan zaman. “Penyusunan Renstra Penelitian 2021-2025 merupakan penyempurnaan dari renstra sebelumnya agar kegiatan penelitian dapat berjalan lebih terarah, sehingga hasil yang dicapai lebih nyata dan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Kami menyadari, penelitian saat ini tidak cukup dengan luaran jurnal saja atau paten, namun juga dibarengi dalam bentuk inovasi yang harus dihilirisasi,” jelasnya.

 Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unud, Prof.Dr.Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng, mengatakan renstra penelitian yang baik merupakan renstra yang di dalamnya mewakili renstra fakultas yang juga mengandung renstra program studi.

“Renstra juga seharusnya bersifat kekinian sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. Melalui workshop ini nantinya akan muncul masukan-masukan, sehingga akan menjadi lebih representatif, lebih efisien, sehingga mampu menjadi panduan untuk melakukan penelitian lima tahun yang akan datang,” katanya.

 Adapun Renstra Penelitian Unud 2021-2025 telah disusun sejak April 2020. Renstra tersebut terdiri dari empat bidang unggulan penelitian, yaitu Sosial dan Humaniora; Kesehatan dan Obat-Obatan; Pangan, Energi, dan Lingkungan; serta Material, Infrastruktur, dan Teknik Informasi.