Minggu, 29 Maret 2020 14:48 WIB
Penulis:Rohmat
Denpasar - Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali yang juga Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menegaskan RS PTN Unud telah ditunjuk RS khusus untuk Covid-19 tentunya sudah disesuaikan dengan perkembangan update resiko di daerah.
Meningkatnya angka positif dan PDP, maka Gubernur Bali melaksanakan rapat evaluai bersama Satgas dan pihak lain, akhirnya disepakati perlunya menyiapkan RS khusus untuk Covid-19, agar penanganannya bisa satu tempat dan mempersempit penyebarannya.
"Seluruh biaya yang diperlukan untuk persiapan RS khusus Covid-19, termasuk operasionalnya, menjadi tanggung jawab Pemprov Bali. “Akan dibantu dari APBD Provinsi Bali dan sudah dinyatakan secara tertulis oleh Gubernur Bali kepada pihak Unud,” katanya Sabtu 28 Maret 2020.
“Satgas ingin menegaskan sekali lagi, langkah lock down tidak menjadi pilihan oleh Pemerintah Indonesia, sehingga daerah pun tidak menggunakan langkah tersebut. Saya ikuti dinamika yang banyak menyerukan untuk lock down, namun saya tegaskan bahwa Bali adalah bagian integral NKRI, yang tidak lepas dari kebijakan pusat. Di Bali lock down bukan pilihan,” tegasnya .
Dia menambahkan, kejadian tanggal 26 Maret (ngembak geni), arahan gubernur adalah untuk meniadakan tradisi simakrama dan rekreasi masyarakat saat ngembak geni yang tidak sesuai dengan strategi untuk menjaga jarak (physical distancing), namun di bawah bervariasi menterjemahkan arahan tersebut dan ada desa adat yang lebih keras dengan penutupan jalan.
Untuk itu, ada arahan baru pada sore harinya, di mana kebijakan tersebut hanya untuk tanggal 26 Maret, untuk hari selanjutnya tidak diperkenankan untuk menutup jalan (hanya arahan untuk tidak keluar rumah).
“Jadi itu bukan lock down, hanya mencegah orang tidak melakukan kegiatan keluar rumah serangkaian ngembak geni,” kata Indra.