Minggu, 13 Desember 2020 05:18 WIB
Penulis:Rohmat
Denpasar - Proyek pengembangan infrastruktur Pelabuhan Penyeberangan Laut Sanur, Kota Denpasar secara resmi dimulai pengerjaanya merupakan bagian tak terpisahkan dari Proyek Pelabuhan Segitiga Emas ini ditandai Ground Breaking atau Peletakan Batu Pertama oleh Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi di Kawasan Pantai Matahari Terbit, Sanur Denpasar, Sabtu (12/12/2020).
Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Bali, Wayan Koster, Sekda Provinsi Bali, I Dewa Made Indra, Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, PJ. Sekda Kota Denpasar Made Toya serta undangan lainya.
Gubernur Bali, Wayan Koster menjelaskan bahwa Pelabuhan Sanur Kota Denpasar merupakan proyek yang tak terpisahkan dari pengembangan dua pelabuhan lainya. Yakni Pelabuhan Sampalan di Nusa Lembongan dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan Kabupaten Klungkung. Dimana, ketiga pelabuhan ini dikenal dengan Proyek Pelabuhan Segitiga Emas Bali.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul merupakan sebuah upaya untuk membangun Transportasi Terintegrasi di Bali.
"Sehingga diharapkan mampu memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Bali, utamanya dalam mendukung kemajuan pariwisata. Adapun Pelabuhan Sanur dibangun menggunakan APBN dengan pagu anggaran sekitar Rp. 398 miliar dengan skema Multiyears," ungkapnya.
Budi mengatakan, Bali merupakan destinasi wisata utama Indonesia. Dimana, keberadaan Bali diharapkan mampu menjadi Hub Internasional dengan kearifan lokalnya menjadi ciri khas dan memiliki daya tarik tersendiri.
“Dengan adanya pelabuhan ini diharapkan mampu meningkatkan konektifitas masyarakat Bali serta mampu mendukung penguatan pariwisata di Bali, selain juga menciptakan akses bagi masyarakat Bali dan Nusa Penida,” jelasnya
Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara usai peletakan batu pertama mengatakan bahwa pada prinsipnya Pemkot Denpasar sangat menyambut baik atas realisasi pembangunan pelabuhan laut Sanur ini.
Pihaknya menyebut bahwa keberadaan pelabuhan ini nantinya akan mendukung pengembangan pariwisata selain juga sebagai upaya untuk mendukung konektifitas masyarakat dalam hal transportasi. Hal ini mengingat tingginya mobilitas masyarakat dari dan menuju Nusa Penida.
“Disamping untuk pariwisata, keberadaan pelabuhan ini juga untuk mendukung upacara adat keagamaan masyarakat atau sepiritual, selain itu juga menjadi kebutuhan masyarakat baik Denpasar maupun Nusa Penida,” jelasnya