Sabtu, 05 Desember 2020 14:29 WIB
Penulis:Rohmat

Denpasar - Untuk menggeliatkan UMKM di era pandemi ini, Pemerintah Provinsi Bali menggelar pameran UMKM Bali Bangkit sebagai salah satu cara memfasilitasi pemasaran produk unggulan IKM/UMKM
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Bali telah membawa dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian masyarakat Bali dan memberi pengaruh yang cukup signifikan kepada sektor Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM).
Dekranasda Provinsi Bali menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Bank BPD Bali serta market place Balimall.id, gelar pameran UMKM Bali Bangkit resmi dibuka Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta, di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Jumat (4/12/2020) malam.
Tampak hadir pada acara pembukaan pameran tersebut, antara lain Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali Ny Widiasmini Indra, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, serta para kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabuapten/kota se-Bali dan kepala SMA/SMK se-Bali yang hadir secara virtual melalui aplikasi zoom.
Putri menyampaikan bahwasannya kegiatan pameran ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan kembali UMKM Bali yang selama pandemi turut terkena dampak yang cukup signifikan.
Keberadaan UMKM Bali memegang peran yang sangat penting dan strategis dalam menjaga perputaran perekonomian Bali. Untuk itu perlu disediakan ruang dan kesempatan bagi UMKM dalam upaya menampilkan karya-karya terbaik mereka melalui pelaksanaan pameran.
“Pameran ini digelar untuk membangkitkan kembali UMKM kita. Di sini kita tidak mengejar omzet ataupun target penjualan, semangatnya adalah berpameran. Prokes kita terapkan dengan ketat, kita menghindari terjadinya kerumunan, dan pembayaran juga kita lakukan melalui aplikasi QRIS BPD Bali,” ucapnya.
UMKM didorong untuk mengarah ke pasar digital, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada.
“Produk-produk kerajinan unggulan tersebut kita pamerkan dan kita jual, baik secara offline maupun online. Salah satu bentuk dukungan nyata kita kepada UMKM, antara lain dengan membeli produk kerajinan asli dari para perajin. Mari kita dukung perajin untuk bangkit dan terus berkreasi,” ujarnya, mengajak.
Pihaknya berharap para perajin di tengah inovasi serta kreasi yang dilakukan tetap menjaga kelestarian warisan nenek moyang, Jangan sampai karena mengejar target, lupa akan kewajiban untuk melestarikan apa yang sudah diwariskan para leluhur.
Di samping itu, saat ini banyak beredar di pasaran produk kerajinan tenun yang menyerupai produk kerajinan Bali, tetapi tidak dikerjakan di Bali. Di mana hal ini berdampak pada hilangnya kesempatan kerja bagi penenun asli Bali yang nantinya dapat berimbas pada hilangnya tradisi yang dimiliki Pulau Dewata.
“Untuk itu, perlu sinergitas kita bersama guna mendukung keberadaan UMKM agar bisa segera bangkit kembali dan melanjutkan warisan tradisi yang kita miliki,” katanya.
Pameran UMKM Bali Bangkit yang dilaksanakan secara hybrid (online dan offline), dibagi dalam dua tahap pelaksanaan yaitu dari tanggal 4-17 Desember yang diikuti 10 UMKM kuliner dan 88 UMKM perajin, serta tahap kedua pada tanggal 18-31 Desember 2020 yang diikuti 10 UMKM kuliner dan 83 UMKM perajin.