Kesehatan
Jumat, 12 Desember 2025 14:32 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi

JAKARTA– Penyakit jantung selama ini identik dengan masalah kesehatan pada orang lanjut usia. Bertahun-tahun, langkah pencegahan pun lebih banyak difokuskan pada kelompok usia paruh baya dan lansia.
Namun belakangan, dokter mulai melihat tren baru yang cukup mengkhawatirkan: semakin banyak anak muda yang mengalami gangguan kardiovaskular, bahkan sejak usia 20–30 tahun.
Menurut The Texas Heart Institute, penyebab kenaikan kasus ini bukanlah satu faktor saja. Meski begitu, pesannya jelas, kesehatan jantung tidak boleh dianggap enteng dan harus dijaga sejak dini, bukan menunggu sampai usia lanjut.
Catatan medis dan survei kesehatan nasional menunjukkan tingkat obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2 meningkat tajam di kalangan orang di bawah 40 tahun. Banyak dari kondisi ini dulu tergolong jarang terjadi pada kelompok usia tersebut. Namun kini, masalah kesehatan tersebut semakin umum dan menjadi pintu masuk bagi munculnya penyakit jantung di usia yang lebih muda.
Faktor gaya hidup juga turut berperan besar. Pekerjaan yang minim aktivitas fisik, waktu berjam-jam di depan layar, pola makan tinggi makanan olahan, stres berkepanjangan, dan kebiasaan tidur yang buruk semuanya memberikan tekanan tambahan pada sistem kardiovaskular.
Ditambah lagi, angka perokok dan pengguna vape di kalangan dewasa muda masih cukup tinggi, sehingga jantung menghadapi lebih banyak ancaman sejak usia dini dibandingkan generasi sebelumnya.
BACA JUGA:
“Penyakit jantung tidak terjadi dalam semalam, melainkan akibat dari perubahan kondisi kesehatan yang berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, sebelum akhirnya menimbulkan gejala,” kata Dr. Eduardo Hernandez, seorang ahli jantung di The Texas Heart Institute Center for Cardiovascular Care.
“Kami melihat pasien berusia 30-an dengan penumpukan plak yang parah di arteri mereka, sesuatu yang dulu sering kami lihat pada generasi orang tua mereka,” sambungnya.
Masalah penyakit jantung dini tidak hanya memperpendek harapan hidup, tetapi juga penurunan kualitas hidup dalam jangka panjang. Serangan jantung atau gagal jantung yang terjadi sejak usia muda dapat membatasi aktivitas fisik, meningkatkan biaya pengobatan, dan menyebabkan tekanan emosional yang berdampak pada pekerjaan, hubungan sosial, dan kesehatan mental.
Kabar baiknya, sebagian besar faktor risiko penyakit kardiovaskular dapat dicegah atau dikendalikan. Rutin berolahraga, mengonsumsi makanan yang kaya buah, sayuran, dan biji-bijian utuh, tidak merokok, menjaga berat badan tetap ideal, dan mengelola stress, semuanya dapat menurunkan risiko.
Selain itu, pemeriksaan rutin, termasuk pengecekan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, sebaiknya dilakukan lebih awal dari yang disadari banyak anak muda, umumnya sejak usia pertengahan 20-an, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Orang dewasa muda perlu menyadari pilihan yang mereka ambil hari ini akan menentukan kesehatan jantung mereka di masa depan. Seperti yang disampaikan Dr. Hernandez, semakin cepat langkah pencegahan dilakukan, mulai dari memperbaiki pola makan, lebih aktif berolahraga, hingga melakukan pemeriksaan kesehatan, semakin besar peluang untuk mencegah penyakit sebelum muncul.
Menjaga kesehatan jantung adalah perjalanan seumur hidup. Bagi generasi muda, waktu untuk memulainya adalah hari ini.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 06 Dec 2025
16 hari yang lalu