Kesehatan
Rabu, 12 Juni 2024 18:12 WIB
Penulis:Justina Nur Landhiani
JAKARTA - Di era digital yang serba terhubung seperti sekarang, daya tarik internet telah memikat banyak orang secara global. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini turut mengungkap dampak internet yang meresahkan pada otak.
Seperti yang dilansir dari HT Tech, para peneliti kini berpendapat bahwa interaksi online yang berkepanjangan dapat memicu perubahan besar pada kimia otak yang menyebabkan pola makan dan gangguan siklus tidur.
Penelitian tersebut diterbitkan di PLOS Mental Health, yang menyelidiki cara kerja kecanduan internet yang rumit, khususnya dampaknya terhadap pikiran anak muda. Dengan mengumpulkan data dari 12 penelitian yang dilakukan selama satu dekade, para peneliti meneliti dinamika saraf 237 remaja, berusia 10 hingga 19 tahun yang didiagnosis menderita kecanduan internet.
Dengan menggunakan bantuan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI), penelitian ini mengamati bagaimana penggunaan internet yang berlebihan mengubah sirkuit otak. Hal yang mengejutkan bahwa temuan ini mengungkapkan peningkatan aktivitas saraf selama periode istirahat di antara para partisipan yang terpaku pada layar ponsel dalam jangka waktu lama. Sebaliknya, konektivitas dalam jaringan kendali eksekutif (yang penting untuk pengambilan keputusan dan fungsi kognitif) justru menunjukkan penurunan yang nyata.
Penulis utama studi tersebut yaitu Max Chang dari UCL Great Ormond Street Institute of Child Health (GOS ICH) menekankan kerentanan otak remaja terhadap panggilan sirene kecanduan internet. “Otak remaja yang sedang mengalami transformasi biologis dan kognitif yang signifikan sangat rentan,” jess Chang. Dia menyoroti munculnya penggunaan internet secara kompulsif dan nafsu makan sebagai gejala penting dalam fase perkembangan ini.
Penting bagi orang tua untuk waspada dan mencegah anak-anak terkena kecanduan internet. Chang juga turut menekankan pentingnya pendidikan orang tua dalam mengatur waktu penggunaan perangkat dan membatasi perilaku online impulsif di kalangan anak-anak.
Penulis senior dalam studi tersebut yaitu Irene Lee turut menyuarakan sentimen serupa dan mendesak generasi muda untuk mulai menerapkan batasan yang masuk akal dalam penggunaan internet untuk mengurangi dampak psikologis dan sosial.
Meski mengakui manfaat adanya internet, Lee tetap memperingatkan agar internet tidak mengganggu kehidupan sehari-hari dengan menekankan pentingnya menjaga hubungan yang seimbang dengan teknologi digital. Seiring dengan semakin banyaknya penggunaan internet dalam kehidupan modern, penting untuk memahami dampak mendalam dari keterlibatan online yang secara berlebihan.
Itu tadi penjelasan mengenai studi yang menyebutkan bahwa kecanduan internet dapat mengubah otak anak-anak.
25 hari yang lalu
sebulan yang lalu