Manusia Gua Persembahkan “Jalan Raya”

Minggu, 15 November 2020 23:41 WIB

Penulis:Bambang Susilo

DENPASAR – Manusia Goa, solo project musisi muda Wibhi Laksana, meluncurkan mini album “Jalan Raya”, Sabtu (14/11/2020). Mini album tersebut dirilis secara resmi ke publik di Kubu Kopi, Denpasar.

Empat lagu yang disajikan yakni Entah, Ourselves, Menembus Lamunan, dan Sun Will Rise Again. Menariknya, lagu-lagu yang disajikan dalam mini album itu menyajikan berbagai elemen musik, mulai dari blues, folk, sufi, hingga phychedelic.

“Lagu-lagu ini menggambarkan kegelisahan saya dalam melihat kehidupan dan upaya pencarian jati diri yang belum selesai,” kata Alumni jurusan Filsafat Timur di Institut Hindu Negeri (IHDN) Denpasar.

Pesan-pesan yang dikanduing oleh keempat lagi tersebut kemudian diikat dalam judul “Jalan Raya” yang sejatinya merupakan metafa atas ungkapan kebingungan mencari makna diri dan kehidupan. “Jalan raya tak ubahnya sebuah seperti waktu yang terus berjalan menuju tujuan akhir yang pasti, dalam perjalanan itu acapkali kita menemukan banyak hal,” terangnya.

Sementara itui, terkait dengan solo project “Manusia Goa”, Wibhi Laksana menuturkan bahwa nama tersebut terinpirasi dari sebuah kiasan milik filsuf Yunani Kuno, Plato. Dalam hal ini, Manusia Goa merujuk makna akjan entitas kebenaran yang masih bersifat subjektif, tergantung siapa yang mengalami.

“Layaknya orang yang melihat bayangan mereka dari api di di dinding goa, tanpa pernah keluar. Bayangan itu menjadi sebuah kebenaran bagi mereka,” katanya.

Bagi Wibhi, karya adalah penggambaran atas apa yang dialami maupun diamati. Penggambaran itulah yang kemudian yang menjadi cara pandang kebenaran bagi mereka.

Adapun penggarapan mini album “Jalan Raya” diakuinya digarap selama dua bulan yang digarap di bawah naungan label Indigo Record. Pasca dirilis, karya-karya dalam lagu ini sudah dapat didengarkan di platform musik digital seperti Spotify, Joox, dan Itunes.