Manusia, Alam, dan Budaya Jadi Kekuatan Pengembangan Pariwisata Bali

Kamis, 28 Januari 2021 15:58 WIB

Penulis:E. Ariana

Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati
Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati

Denpasar, Balinesia.id – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, menegaskan bahwa manusia, alam, dan budaya Bali merupakan tiga tiang penyangga pariwisata Bali. Hal tersebut dinyatakan tokoh yang juga Ketua PHRI Bali ini dalam Kuliah Umum “Green Tourism” yang digelar daring oleh Program Magister Politeknik Negeri Bali dari Ruang Pertemuan Kantor Wakil Gubernur, Rabu (27/1/2021).

Ia menjelaskan, manusia Bali dikenal memiliki sejumlah keunikan, salah satunya menekankan nilai-nilai kebersamaan atau komunal. Selain itu, manusia Bali juga tidak selalu berorientasi pada hasil, tapi juga berorientasi pada proses, juga ramah dalam pergaulan dan toleran terhadap keberagaman.

“Modal kedua yaitu alam Bali yang juga memiliki keistimewaan. Alam Bali tak sekadar indah secara fisik, namun juga menyimpan keindahan spiritual yang membedakannya dengan potensi wisata alam di daerah lain,” kata guru besar ISI Denpasar ini.

Perpaduan antara fisik dan spritual itulah yang diyakininya akan membangun the power of spirituality yang dikenal oleh orang Bali sebagai taksu. “Selain potensi manusia dan alam, Bali juga memiliki keunikan budaya yang tidak bisa dipisahkan dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh mayoritas masyarakatnya,” tambah Panglingsir Puri Ubud ini.

Berbicara tentang pawirisata hijau atau  green tourism, tokoh yang sering disapa Cok Ace ini memberikan dua definisi umum. Pertama, green tourism dapat diartikan sebagai wisata yang menitikberatkan pada objek kunjungannya yaitu objek alam hutan, danau, sungai, sawah, dan lain sebagainya.

Kedua, green tourism dimaknai sebagai wisata yang berkelanjutan atau wisata yang tidak mengakibatkan kerusakan di lokasi wisata dan cagar budaya yang sedang dikunjungi. “Yang menjadi pertanyaan, apakah pengembangan sektor pariwisata Bali selama ini telah sejalan dengan green tourism?” tanyanya.

Ia menjelaskan, melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang ditandai dengan dikeluarkannya sejumlah pergub, visi tersebut sejalan dengan konsep green tourism. (jro)