Manfaatkan Makanan dan Bahan Herbal Lokal

Rabu, 31 Maret 2021 16:41 WIB

Penulis:E. Ariana

Gubernur Koster saat membuka Rekernas Badan POM tahun 2021
Gubernur Koster saat membuka Rekernas Badan POM tahun 2021

Badung, Balinesia.id - Indonesia dengan bentang wilayah yang luas memiliki keberagaman sumber daya pangan. Oleh karena itu, pemanfaatan bahan makanan dan pangan serta herbal yang tumbuh dan berkembang sesuai potensi daerah masing-masing sudah saatnya dilakukan.

Demikian dinyatakan Gubernur Bali, Wayan Koster, saat membuka Rakernas Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) tahun 2021 di Hotel Padma, Legian, Badung, Selasa (30/3/2021). "Kita punya kekayaan yang luar biasa, yang bisa dorong untuk dimanfaatkan bagi sumber pangan masyarakat. Salah satunya adalah arak Bali yang sudah sejak berabad-abad diproduksi secara turun-temurun dan menjadi ekonomi kerakyatan di Bali, untuk dikonsumsi maupun sarana upakara," katanya.

Terhadap hal tersebut, Koster pun menyatakan terimakasihnya, sebab Badan POM selama ini telah memberikan jalan legalisasi arak Bali melalui Pergub. Legalisasi tersebut tentu dengan aturan dan pembatasan.

"Kami juga mengapresiasi Badan POM yang telah banyak membantu Bali selama pandemi Covid-19. Misalnya melalui pendampingan untuk ratusan UMKM di Bali yang sebelumnya telah dijelaskan. Pemilihan Bali sebagai tuan rumah rakernas kali ini juga sangat membantu perekenomian Bali," katanya.

Lebih jauh, ia juga memandang peran penting Badan POM sebagai pihak yang berwenang untuk mengatur peredaran bahan pangan dan olahan pangan yang aman dan sehat bagi masyarakat. Ia mengamati, saat ini ada banyak ditemukan peredaran bahan makanan yang kurang sehat, yang sangat mudah didapatkan anak-anak.

"Saya lihat anak sekarang gampang sakit karena banyaknya makanan yang kurang sehat beredar. Badan POM bisa berperan besar mengurangi hal tersebut, bisa lebih tegas lagi," tambahnya.


Sementara itu, Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito, menjelaskan bahwa agenda utama Rakernas Badan POM 2021 adalah sinkronisasi perencanaan program pembangunan tahun 2022 dalam rangka peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan. Dalam rakernas tersebut, pihaknya juga akan membahas penguatan komitmen bersama antara pusat dan daerah dalam pengawasan obat dan makanan.

“Pengawasan obat dan makanan bersifat strategis, prioritas, dan multi sektor, mencakup perlindungan kesehatan masyarakat, pembangunan nasional, hingga ketahanan bangsa," katanya.

Terhadap hal itu, Penny menyatakan bahwa Badan POM mengundang mitra kunci program pengawasan obat dan makanan dari kementerian/lembaga, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali, serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang hadir pada pertemuan tersebut untuk bersama-sama merumuskan dan menyelaraskan perencanaan program dan kegiatan tahun 2022. "Tujuannya adalah untuk menciptakan pengawasan obat dan makanan yang lebih efektif,” kata Penny. jpd/and