Selasa, 27 Oktober 2020 03:35 WIB
Penulis:Rohmat
Denpasar - Pandemi Covid-19 berdampak serius terhadap berbagai sendi kehidupan yang berimbas kepada ekonomi masyarakat di Bali termasuk sektor Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM) yang menjadi penggerak roda perekonomian. Kehadiran Layanan GoShop di Kota Denpasar mendorong ekonomi masyarakat khususnya UMKM agar tetap bertahan di tengah pandemi.
Sejak bulan Maret 2020 atau hampir 10 bulan lalu, pemerintah terus berupaya mencegah penyebaran virus corona lewat berbagai kebijakan dan program dalam melindungi masyarakat. Himbauan agar tetap di rumah, stay at home hingga bekerja dari rumah atau work from home, adalah salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dalam mematuhi himbauan pemerintah itu, praktis masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah termasuk pelaku UMKM. Mereka dituntut, memaksimalkan potensi dan kemampun agar tetap produktif untuk mendapat pundi pendapatan.
Dalam memenuhi kebutuhan harian seperti kuliner maupun kebutuhan lainnya, saat pandemi ini, tentunya kehadiran layanan yang bisa mendekatkan kebutuhan masyarakat, menjadi penting.
Dalam kerangka itu pula, kehadiran layanan GoShop, menjadi solusi tepat masyarakat yang harus mematuhi protokol kesehatan.
Head, Regional Corporate Affairs Gojek Jatim & Bali Nusra Alfianto Domy Aji menuturkan, kelahiran Gojek mengusung teknologi dapat mempermudah kehidupan sehari-hari dengan menghubungkan konsumen dengan penyedia barang dan jasa terbaik di bidangnya.
Sejalan upaya pemerintah untuk memitigasi penyebaran pandemi COVID-19, pihaknya menyambut baik kolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, dalam mengajak masyarakat berbelanja di pasar-pasar rakyat dengan menggunakan layanan GoShop.
"GoShop yang merupakan layanan Gojek untuk membeli berbagai kebutuhan dari lokasi mana pun dan telah tersedia di seluruh Indonesia," ungkap Domy dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.
Layanan ini telah dintegrasikan dan dikomunikasikan di Pasar Badung, Denpasar yang mendapat apresiasi positif masyatakat. Tak heran jika, pasar lainnya di Bali seperti Pasar Kumbasar, Pasar Kreneng, Pasar Sanglah, mengikuti langkah tersebut.
Pihaknya mendukung gerakan #dirumahaja untuk menjaga kontak fisik langsung sambil mengemban tanggung jawab menjaga mitra Gojek seoptimal mungkin agar mereka tetap produktif dan aman”.
Tentu saja, protokol kesehatan terhadap penyebaran pandemi COVID-19 dikedepankan melalui penyediaan tempat cuci tangan dengan sabun dan cairan pencuci tangan (hand sanitizer) di pasar.
Kemudian, menerapkan jaga jarak sosial (social distancing) serta melengkapi diri dengan masker dan alat perlindungan diri lainnya bagi mitra Gojek.
Dalam masa pandemi penuh tantangan dewasa ini, GoShop menjalankan perannya untuk meningkatkan keselamatan dengan memastikan layanan ini dapat memfasilitasi jarak aman dan tidak ada kontak fisik secara langsung.
Melalui GoShop, telah menempuh upaya lebih untuk menjaga produktivitas dan keberlanjutan pendapatan mitra usaha dan mitra driver agar pelanggan tetap #dirumahaja.
Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menyampaikan, pihaknya berupaya mencari terobosan guna mendorong perputaran ekonomi masyarakat. Berkolaborasi dengan Gojek dengan layanan GoShop-nya di Pasar Badung, adalah salah satu terobosan itu.
Selain tetap melayani dengan go green, layanan GoShop ini juga menjadi solusi agar masyarakat dapat tetap aman berbelanja #dirumahaja".
"Solusi melalui teknologi semacam ini sejalan dengan semangat 'Sewaka Dharma' yang memiliki arti, melayani adalah kewajiban,” Rai Mantra menambahkan dalam sebuah kesempatan.
Bagi masyarakat, keberadaan pasar menjadi urat nadi dalam menopang ekonomi daerah. Terlebih di saat yang penuh tantangan ini, dimana masyarakat tetap harus membeli kebutuhan bahan pokoknya dan pedagang dapat terus menjajakan barang dagangannya.
Beruntung pasar rakyat di kota Denpasar telah bertransformasi menjadi pasar modern sehingga solusi berbelanja dengan menggunakan GoShop menjadi salah satu alternatif.
Selain ada interaksi tawar menawar, kedepan juga bisa belanja melalui online. Masyarakat dapat tetap #dirumahaja dan para pedagang dapat berjualan dengan dibantu oleh mitra Gojek dengan tetap mengedepankan keamanan & kenyamanan”.
Asih, salah seorang pelaku UMKM di Badung menyatakan, sebelum pandemi dirinya kerap membeli bahan untuk usahanya ke Pasar Badung, terkadang mengalami kendala waktu di lapangan.
Justru saat pandemi, banyak pembeli yang memesan kuliner usahanya sehingga tidak bisa lagi pergi ke pasar. Maka, dia memanfaatkan layanan GoShop, untuk membeli beberapa barang pesanan lebih karena layanananya lebih cepat sampai dan terukur.
"Lebih efektif dan efisien dibanding belanja sendiri, Kalau dihitung harganya tidak selisih jauh, tetapi dengan GoShop, saya lebih nyaman dan waktunya bisa dipakai untuk mengerjakan pekerjaan lainnya," imbuhnya, Senin (26/10/20200).
Salah seorang Mitra Gojek Hella Firdaus mengakui, saat ini memang ada penurunan pendapatan karena pesanan jasa layanan baik untuk GoShop, GoFood dan lainnya juga turun dibanding kondisi normal.
Meski begitu, dirinya bersyukur dalam masa pandemi ini, tetap bisa memberikan pelayanan barang dan jasa kepada pelangggan termasuk pelaku UMKM di Denpasar, Badung dan sekitarnya.
Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, kata Firdaus paling banyak masyarakat yang memanfaatkan GoShop untuk pembelian buah-buahan dan kebutuhan lainnya untuk hari raya bagi umat Hindu.
Penerapan protokol kesehatan juga sangat ketat dilakukan sebagaiman paraturan di Gojek. Dirinya selalu disiplin 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan hand sanitizer atau air serta menjaga jarak baik saat bertemu pelanggan maupun saat masuk ke pasar rakyat.
"Untuk pembayarannya juga memakai GoPay menghindari kontak langsung dengan penjual maupun pembeli," imbuh bapak dua anak ini.
GoShop yang merupakan layanan Gojek untuk membeli berbagai kebutuhan dari lokasi mana pun dan telah tersedia di seluruh Indonesia ini, telah dikomunikasikan di Pasar Badung
Pengamat Ekonomi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Bali Prof. Sri Gede Dharma juga menuturkan, kerja sama pemerintah daerah dan Gojek mempermudah masyarakat dan petani hingga pedagang mendapatkan solusi karena tanpa harus bertemu tetap dapat bertransaksi secara virtual.
"Masyarakat akan tetap aman berada di dalam rumah dan mendapatkan pesanan mereka," tutur Sri Dharma dalam keterangannya.
Aplikasi Gojek pertama kali diluncurkan pada Januari 2015 di Indonesia, dan kini telah berkembang menjadi Super App terdepan di Asia Tenggara, menawarkan berbagai layanan mulai dari transportasi dan pembayaran digital, pesan-antar makanan, logistik, dan berbagai layanan on-demand lainnya.
Sebagai Super App, Gojek berkomitmen terus menawarkan cara pintar guna memecahkan masalah yang masyarakat hadapi sehari-hari, sekaligus membantu meningkatkan kualitas hidup jutaan masyarakat pengguna aplikasi Gojek di Asia Tenggara, khususnya di sektor informal dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Aplikasi Gojek tersedia untuk diunduh melalui iOS dan Android.