Lagi, Indikator Kesejahteraan Petani Bali Turun

Senin, 05 Oktober 2020 21:34 WIB

Penulis:Bambang Susilo

DENPASAR - Salah satu indikator kesejahteraan petani, yakni Nilai Tukar Petani atau NTP Provinsi Bali kembali turun di bulan September. Berdasarkan data yang diterima dari Badan Pusat Statistik atau BPS BAli, menurut hitungan bulan ke bulan, NTP Bali tercatat menurun -0,20 persen.

Kepala BPS Bali, Adi Nugroho, melalui rilis resminya pada 1 Oktober 2020 menjelaskan, pada bulan Agustus 2020 NTP Bali tercatat 93,34, namun pada bulan September 2020 tercatat hanya 93,16.

"Penurunan ini dipengaruhi oleh indeks yang diterima petani atau It yang naik lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan indeks yang dibayar petani atau Ib. It tercatat naik 0,14 persen, dari 97,64  pada  Agustus  2020  menjadi  97,78, sedangkan  Ib  tercatat  naik  lebih tinggi,  yaitu  0,34  persen dari  104,61 menjadi 104,97 pada bulan September 2020," terangnya.

Pada September 2020, dua subsektor, yakni subsektor tanaman pangan dan subsektor tanaman perkebunan rakyat tercatat mengalami penurunan. Subsektor tanamanan pangan mencatat penurunan -0,32 persen, sedangkan subsektor tanaman perkebunan  rakyat  turun -1,75  persen.

Ketika dua subsektor itu mengalami penurunan, tiga subsektor lainnya tampak mengalami kenaikan. Subsektor hortikultura tercatat naik  0,74  persen, subsektor peternakan naik0,36  persen, sedangkan subsektor perikanan naik 1,21 persen.

Kondisi ini tampak berbalik dengan data sebulan sebelumnya, dimana dari lima subsektor yang ada, subsektor tanaman pangan menjadi satu-satunya subsektor yang mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen.

 

Adi Nugroho menambahkan, jika melihat indeks NTP Provinsi Bali pada bulan Juni 2020, data-data yang dipegang pihaknya menunjukkan indeks itu masih  berada  di  bawah  angka  100.  Fakta ini mengindikasikan  bahwa  dalam  tingkatan  tertentu  nilai  tukar  produk  yang  dihasilkan  petani  belum menjanjikan untuk mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga petani, yang terdiri atas dua hal pokok, yakni konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pertaniannya.

Sementara itu, indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian atau NTUP Provinsi Bali bulan September 2020 tercatat 93,20. Catatan tersebut tampak naik setiggi 0,13 persen dibandingkan   dengan   bulan   sebelumnya   yang   tercatat   93,08.

"Dilihat   dari subsektornya, Indeks NTUP pada bulan September  2020  tercatat  naik  pada  semua subsektor, kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat  yang turun -1,38  persen," terangnya.

NTUP subsektor perikanan tercatat naik 1,38 persen, subsektor hortikultura naik 1,03 persen, subsektor peternakan naik 0,63 persen, dan subsektor tanaman     pangan naik 0,04 persen.