Krama Adat Batur Gelar Pacaruan di Puncak Gunung Batur

Senin, 26 April 2021 06:58 WIB

Penulis:E. Ariana

Pelaksanaan Pacaruan Panca Sata di Puncak Gunung Batur oleh Krama Desa Adat Batur, Sabtu (24/4/2021).
Pelaksanaan Pacaruan Panca Sata di Puncak Gunung Batur oleh Krama Desa Adat Batur, Sabtu (24/4/2021).

Bangli, Balinesia.id - Krama Desa Adat Batur menggelar upacara Pacaruan Panca Sata di puncak Gunung Batur. Pacaruan dilaksanakan tepat pada Hari Suci Kuningan, Sabtu (24/4/2021).

Jero Gede Batur Duhuran mengatakan pacaruan yang dilakukan merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesucian Gunung Batur secara niskala dan berkelanjutan. "Tugas kami adalah menjaga kelestarian dan kesucian Gunung dan Danau Batur, termasuk kawasan sekitarnya. Dalam tradisi kami tugas itu diistilahkan Juru Sapa dan Juru Sapuh lingga Ida Bhatari. juru Sapa artinya melayani, Juru Sapuh artinya merawat," katanya Minggu (25/4/2021).

Pihaknya menekankan, pelaksanaan pacaruan yang digelar bukan semata-mata lantaran adanya video berkonten asusila diduga dibuat di lereng Gunung Batut yang mengemuka ke publik belakangan. Kebetulan, pada Senin (26/4/2021), Desa Adat Batur akan menggelar upacara di Pura Pasar Agung Batur.

"Macaru ini tidak semata-mata karena kemarin ada menyebar video asusila di internet. Kebetulan juga akan digelar pujawali, sehingga kami tetap melakukan pembersihan secara niskala, sebagai upaya kami menjaga kesucian Gunung Batur yang diyakini sebagai lingga Ida Bhatari Danuh,” jelasnya.

Meski demikian, Jero Gede menambahkan bahwa tindakan dalam video tersebut adalah bentuk penodaan terhadap Gunung Batur yang diyakini sebagai lingga dari Bhatari Dewi Danuh. "Sebagai tanggungjawab masyarakat Batur, kami selalu berupaya menjaga kesucian kawasan-kawasan suci kami, misalnya jika ada orang meninggal di Gunung atau Danau Batur, setidaknya kita lakukan penyucian kembali," ucapnya.

Terhadap kasus video berkonten asusila itu, Jero Gede berharap otoritas terkait dapat menjadikan atensi masalah ini. Pun, kepada pelaku yang muncul di video tersebut, jika masih di Bali diharapkan bisa sadar dan memohon maaf.

"Mari kita jaga kelestarian dan kesucian Gunung, Danau, juga Kaldera Batur, baik secara sekala maupun niskala," tandasnya.

Dalam sejumlah lontar Bali, Gunung dan Danau Batur memang dijelaskan sebagai salah satu titik kawasan suci yang ada di Bali. Bahkan, secara mitologi Gunung Batur dan Gunung Agung merupakan potongan Gunung Mahameru di Jambudwipa. Kedua potongan tersebut diterbangkan ke Bali untuk menstabilkan Pulau Bali. Atas dasar itulah kemudian dua gunung berapi itu dianggap suci dan disucikan masyarakat. jpd/and