Sabtu, 18 Juli 2020 00:02 WIB
Penulis:Rohmat
Denpasar - Dinas Perhubungan Kota Denpasar memutuskan untuk menunda pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Kota Denpasar lantaran hasil evaluasi saat pelaksanaan simulasi pada Minggu (12/7) masih banyak masyarakat yang berkerumun dan sulit untuk diuraikan.
Selain itu, penerapan protoko kesehatan masih terabaikan. Demikian diungkapkan Kadishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan saat diwawancarai Jumat (17/7/2020).
Pada pelaksanaan simulasi, masyarakat yang hadir begitu banyak. Sehingga masih ditemukan kerumunan masyarakat yang tidak terkendali dan mengabaikan protokol kesehatan.
“Setelah kami coba buka dengan tahapan simulasi, pengunjung CFD membludak, sehingga kondisi di lapangan menjadi berkerumun dan tidak terkendali, selain itu dengan melihat angka kasus penularan covid 19 masih tinggi, sehingga sebagai upaya pencegahan kami terpaksa meniadakan kembali CFD di dua tempat, yakni Kawasan Lumintang dan Niti Mandala Renon,” terangnya
Sriawan menjelaskan, saat pelaksanaan simulasi, pihaknya mencatat sedikitnya ada 5.000 orang yang datang ke area CFD. Namun jika dilihat dari luas wilayah memang masih representatif, akan tetap kesadaran masyarakat untuk menjaga jarak dan tidak berkerumun masih sangat minim.
Pihaknya tak ingin membatasi masyarakat dalam berkegiatan, namun demikian protokol kesehatan wajib menjadi perhatian bersama untuk dilaksanakan.
Hingga saat ini, Pemkot Denpasar telah menyediakan lajur khusus sepeda, sehingga bagi pecinta gowes atau bersepeda dapat memanfaatkanya kembali lajur sepeda yang telah ada. Sehingga tidak perlu ke CFD jika hendak bersepeda.
“Kami akan terus melaksanakan evaluasi, sehingga jika situasi sudah memungukinkan car free day akan dibuka kembali, namun sembari menunggu evaluasi lanjutan kami berharap masyarakat untuk maklum, hal ini demi kebaikan kita bersama dan untuk mendukung pencegahan penularan Covid-19 ini,” ajaknya.