Rabu, 23 September 2020 20:37 WIB
Penulis:Rohmat
Denpasar - Tim Pemulihan Pariwisata Bali I Gusti Ngurah Rai Surya Wijaya mengatakan, ada 13 program pemulihan pariwisata Bali telah disetujui oleh Kemenparekraf. Dibukanya Bali untuk wisatawan domestik, ternyata belum berpengaruh signifikan karena lama tinggal wisatawan hanya 3 sampai 4 hari.
“Lewat beberapa kajian, program edutrip ini diharapkan memberi edukasi, pengawasan protokol kesehatan, memberi dampak ekonomi kepada destinasi wisata, karena dari 4.000 peserta nantinya bisa membagikan ke media sosial masing-masing,” kata Surya Wijaya kepada wartawan Selasa (22/9/2020).
Munculnya pandemi Covid-19 yang menimpa 215 negara di dunia termasuk Indonesia dan Bali telah menimbulkan dampak luas dan serius di berbagai bidang kehidupan seperti kesehatan, sosial, ekonomi, termasuk pariwisata.
Sementara Kadis Pariwisata Bali Putu Astawa, dampak Pandemi, dirasakan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR) di kabupaten/kota se-Bali. Terutama di Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar, mengakibatkan kontraksi terhadap pertumbuhan ekonomi Bali.
Guna memulihkan kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata Bali, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar program ‘Implementasi Protokol CHSE Melalui Program We Love Bali. Melalui Clean, Health, Safety and Environment (CHSE).
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa menjelaskan program ini bertujuan sebagai upaya menggerakkan roda perekonomian pariwisata Bali, sebagai ajang mempromosikan kembali destinasi pariwisata Bali dan sekaligus melakukan edukasi penerapan protokol kesehatan pada tatanan kehidupan baru industri pariwisata.
Kegiatan ini akan melibatkan 4.400 peserta. Peserta diajak melakukan trip keliling Bali selama 3 hari 2 malam dan menginap, dengan agenda yang sudah terjadwal.
Program ini melibatkan ratusan awak media baik online, elektronik maupun media cetak di Bali, termasuk media nasional, dapat pula diikuti oleh dosen, guru, mahasiswa, aparatur sipil negara, karyawan perusahaan swasta, karyawan biro perjalanan wisata, kelompok sadar wisata, komunitas hobi, influencer dan fotografer.
Peserta dibagi menjadi kelompok perjalanan. Setiap kelompok terdiri dari 40 orang dengan menggunakan 2 bus, masing-masing bus akan berisi 20 penumpang, yang akan melalui 1 route perjalanan. “Ada 12 rute perjalanan yang akan dilalui, semua merupakan destinasi wisata yang ada di seluruh Bali,” ungkapnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menjabarkan, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I dan II mengalami kontraksi cukup dalam, sementara itu pada Triwulan III beberapa indikator sudah meningkat.
Sejak kembali dibuka untuk wisatawan domestik Trisno mengatakan, sudah mulai ada aktifitas dan ada tanda-tanda kearah membaik. “Kita amati masih belum tinggi gerakkannya, Kondisi Agustus-September sudah naik tapi terus melandai. Masih belum stabil,” ujarnya.
Trisno menambahkan, dengan pembukaan sektor ekonomi dengan disiplin ketat protokol CHSE, dengan percepatan absorbsi belanja pemerintah semakin cepat, sehingga triwulan ke tiga mulai ada titik terang.