tahun baru
Rabu, 31 Desember 2025 14:32 WIB
Penulis:Justina Nur Landhiani
Editor:Justina Nur Landhiani

JAKARTA — Tahun baru selalu disambut dengan kegembiraan dan keceriaan. Tidak mengherankan jika tahun baru selalu diisi dengan kegiatan berkumpul bersama orang terdekat, menikmati pesta kembang api, dan sebagainya sebagai momen yang membuat perayaan ini terasa tidak terlupakan.
Akan tetapi, perayaan Tahun Baru tentu belum lengkap tanpa hadirnya makanan tradisional yang dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran di tahun yang baru.
Berikut beberapa makanan tradisional yang kerap dikonsumsi saat tahun baru agar membawa hoki atau nasib baik.
BACA JUGA:
Dilansir dari Reader’s Digest, bawang bombay adalah makanan khas Tahun Baru bagi warga Yunani. Bawang bombay melambangkan kelahiran kembali, kesuburan, dan kesehatan.
Lapisan dari bawang bombay menggambarkan proses meninggalkan masa lalu dan menyambut awal yang baru.
Selain itu, bawang juga dianggap sebagai simbol kemakmuran, karena bisa tumbuh dengan mudah meski kurang mendapat perawatan yang cukup.
Roti mentega bagi warga Irlandia melambangkan kelimpahan dan bebas dari kelaparan.
Bahkan, Hari Tahun Baru di sana dikenal sebagai Hari Roti Mentega. Roti ini jadi simbol harapan akan kecukupan sepanjang tahun.
Kubis sudah lama jadi makanan Tahun Baru bagi warga Eropa Timur dan Jerman. Kubis memiliki warna hijau yang melambangkan rezeki dan kemakmuran, sedangkan serat panjangnya melambangkan umur panjang dan kehidupan yang sejahtera.
Donat yang berbentuk seperti cincin dipercaya mampu membawa keberuntungan karena bentuknya melambangkan siklus tahun yang berputar penuh.
Di Belanda, ada oliebollen, sedangkan di Jerman donat ini dikenal sebagai krapfen yang berisi selai yang populer saat malam Tahun Baru.
Bagi warga Amerika Selatan, kacang melambangkan koin atau uang. Kacang ini akan dimasak bersama nasi dan daging dalam hidangan bernama Hoppin’ John untuk membawa keberuntungan.
Masih dari Amerika Selatan, cornbread melambangkan emas. Bahkan, ada pepatah terkenal yang mengatakan bahwa, “Kacang untuk uang receh, sayuran hijau untuk dolar, dan roti jagung untuk emas.”
Di Jepang, toshikoshi soba adalah makanan wajib saat Tahun Baru. Panjang mi melambangkan umur yang panjang, sedangkan tepung gandumnya melambangkan ketahanan hidup.
Mi ini dimakan dengan diseruput utuh agar keberuntungannya tidak terputus.
Di Spanyol, orang memakan 12 butir anggur tepat saat tengah malam, masing-masing melambangkan satu bulan dalam setahun.
Akan tetapi, jika ada anggur yang rasanya pahit, bulan tersebut diyakini akan penuh tantangan.
Kue berbentuk lingkaran melambangkan siklus yang utuh. Di kalangan warga Yunani, ada kue vasilopita yang berisi koin tersembunyi.
Siapa yang mendapatkan kue dengan koin ini dipercaya akan mendapatkan keberuntungan sepanjang tahun.
Di Yunani, mereka akan melempar buah delima ke depan pintu ketika tengah malam. Semakin banyak biji yang berhamburan, maka semakin besar keberuntungan dan kesuburan yang dipercaya akan datang.
Saat jelang Tahun Baru Imlek, warga Tiongkok akan membuat jiaozi. Bentuknya mirip batangan emas kuno dan dipercaya membawa keberuntungan finansial.
Dalam tradisi masyarakat Jerman dan Eropa Timur, mengonsumsi hidangan sauerkraut saat Tahun Baru dipercaya membawa kekayaan. Semakin banyak sauerkraut yang dimakan, diyakini semakin besar rezeki yang akan didapatkan.
Di Italia, lentil dimakan saat malam Tahun Baru karena bentuknya menyerupai koin. Orang Romawi dahulu bahkan menghadiahkan lentil sebagai simbol harapan akan kekayaan.
Tamales adalah hidangan khas Meksiko yang melambangkan kebersamaan dan ikatan keluarga, karena biasanya dibuat bersama-sama.
Pretzel adalah caminan sederhana yang bercita rasa manis atau asin. Di kalangan keturunan Jerman-Amerika, pretzel lembut dipercaya membawa keberuntungan di Tahun Baru.
BACA JUGA:
Itu tadi beberapa makanan yang dianggap akan membawa keberuntungan di tahun yang baru menurut tradisi negara tertentu.