Hotel "Ogah" Jadi Tempat Isolasi Terpusat, Buleleng Beralih ke Asrama Sekolah

Sabtu, 17 Juli 2021 14:02 WIB

Penulis:E. Ariana

Editor:E. Ariana

ISO.jpg
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng melakukan pemantauan di asrama SMA/SMK Bali Mandara. (Istimewa)

Buleleng, Balinesia.id - Akibat sejumlah hotel tak yakin digunakan sebagai tempat isolasi terpusat Covid-19 di Kabupaten Buleleng, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng akhirnya beralih menjadikan asrama sekolah sebagai gantinya.  Dua asrama sekolah disiapkan, yakni asrama SMA/SMK Bali Mandara dan SMA Taruna Mandara.

Demikian dinyatakan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, sebagaimana keterangan tertulis, Sabtu (17/7/2021) siang. Suradnyana yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng ini mengatakan ketika pihaknya melaksanakan koordinasi dengan PHRI Buleleng, sejumlah hotel telah menyatakan kesiapan sebagai tempat isolasi terpusat. Namun, setelahnya keyakinan hotel-hotel untuk bersinergi menanggulangi pandemi lenyap, kemudian membatalkan kesediaannya digunakan sebagai tempat isolasi terpusat.

Kondisi tersebut akhirnya mengarahkan Satgas Covid-19 Buleleng untuk mencari alternatif lain dengan membidik asrama siswa SMA/SMK Negeri Bali Mandara di Desa Kubutambahan dan asrama SMA Taruna Mandara yang ada di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar untuk dijadikan tempat isolasi terpusat.

"Karena jumlah yang terkonfirmasi cukup banyak per harinya kita harus siapkan alternatif tempat isolasi terpusat,” katanya.

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Pemprov Bali sebagai yang berwenang terhadap SMA/SMK Negeri Bali Mandara, dan telah mengizinkannya. Sedangkan alternatif untuk menjadikan hotel di Denpasar sebagai tempat isolasi terpusat dinyatakab tidak memungkinkan.

"Penjajagan juga dilakukan terhadap yayasan yang menaungi SMA Taruna Mandara, yang disiapkan jika asrama di SMA/SMK Bali Mandara penuh,” katanya.

Sementara itu, Sekda Buleleng, Gede Suyasa menyebutkan secara lisan koordinasi telah dilakukan dengan Sekda Provinsi Bali. Hasil koordinasi tersebut, Sekda Provinsi Bali sudah menyetujui dan mempersilahkan penggunaan asrama siswa SMA/SMK Bali Mandara sebagai tempat isolasi terpusat.

Ia menjelaskan, dari segi jumlah asrama tersebut memiliki kapasitas sebanyak 400 tempat tidur. Lantaran asrama tersebut akan digunakan menampung pasien Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG), skema awal yang digunakan hanya 50 persen.

"Sehingga, ada 200 tempat tidur yang bisa digunakan untuk menampung OTG. Ditambah dengan asrama mahasiswa Undiksha, sudah 360 tempat tidur. Kalau lebih mendesak lagi, di Bali Mandara masih bisa menambah 50-100 tempat tidur lagi. Dengan mengatur jarak masing masing sehingga kapasitasnya tidak penuh 100 persen. Dengan kapasitas maksimum yang digunakan 75 persen,” Suyasa merinci.

Ia menambahkan, dengan melihat jumlah kasus yang mencapai ratusan per hari, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan yayasan yang menaungi SMA Taruna Mandara. Seperti diketahui, SMA Taruna Mandara juga memiliki asrama untuk siswa sehingga bisa dijadikan alternatif seandainya di SMA/SMK Bali Mandara penuh.

“Karena punya asrama siswa yang baik, baik dari sisi toilet dan pendukung lainnya, kita bisa gunakan 100 tempat tidur tambahan. Catatannya kalau di SMA/SMK Bali Mandara sudah penuh. Mudah-mudahan tidak,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan, sebelumnya Pemkab Buleleng dan PHRI Buleleng sempat melakukan koordinasi untuk menjadikan sejumlah hotel isolasi terpusat. Ketua PHRI Buleleng, Dewa Ketut Suardipa, menyebut setidaknya ada empat hotel dari 180 hotel di bawah naungan PHRI Buleleng menyatakan siap sebagai tempat isolasi mandiri sebagai bentuk sumbangsih menanggulangi pandemi. jpd