Haturkan Upakara, Putri Koster Harapkan Warga Jangan Gengsi

Minggu, 16 Februari 2020 05:52 WIB

Penulis:Rohmat

Tabanan- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali, Ny. Suastini Putri Koster, Sabtu (15/2/2020) meninjau pasar murah Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.

Pasar murah ini diprakarsai TP PKK dan  Pengurus Desa Kukuh, diperuntukkan bagi warga desa setempat dalam rangka menyambut persiapan hari raya Galungan minggu depan.

Di pasar itu dijual kebutuhan upacara mulai dari janur, buah-buahan, tumpeng banten, jajan surat, dodol, telur, minyak dan pisang. Semua yang dijual ini berada di bawah harga pasaran.

Putri Koster minta agar warga zaman sekarang tidak terlalu memaksa diri (mengutamakan gengsi) dalam menghaturkan yadnya agar ke depan tidak menyisakan utang setelah upakara.

“Mari kita menyiapkan haturan dengan tulus ikhlas tanpa harus mengutamakan jenis buah (impor), jika bisa sebaiknya penggunaan buah lokal diutamakan. Selain dari harga dan kualitas, penggunaan buah lokal juga memberikan motivasi bagi petani lokal untuk mengolah tanaman buahnya untuk lebih baik, sehingga ke depannya perekonomian masyarakat Bali, khususnya petani juga akan lebih berputar,” ucapnya.

Kesehatan lansia menjadi perhatian pertama yang harus ditangani serius, mengingat lansia rentan dengan sakit akibat pola makan yang juga harus diperhatikan khusus.

“Kehidupan memberi arti bagi orang banyak saat orang lain merasakan manfaat dari kinerja selama ini,” imbuhnya di sela peninjauan pasar murah didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Rai Wahyuni Sanjaya dan segenap instansi terkait.

Besar kecilnya persembahan kepada Tuhan adalah sesuai keikhlasan, karena yadnya yang utama adalah haturan kita yang sanggup dipersembahkan sesuai tingkatan yang mampu kita haturkan. Yang intinya adalah ungkapan rasa syukur dan terimakasih kita atas nafas dan berkah yang dirasakan.

Dia mengingatkan agar anggota TP PKK Desa Kukuh menyertakan sosialisasi untuk mengolah sampah secara manual dari rumah tangga sendiri terlebih dahulu sehingga tidak mencemari wilayah desa lain.

Usai meninjau pasar murah, Ny. Putri Suastini Koster dan rombongan melanjutkan meninjau pembuatan gula di pabrik gula semut merah, di Desa Karya Sari Pupuan,  Tabanan.