Selasa, 16 Februari 2021 00:29 WIB
Penulis:E. Ariana

Gianyar, Balinesia.id – Sekawanan monyet ekor panjang di kawasan hutan Kemenuh Kangin, Kemenuh, Sukawati, Ginayar belakangan ini dikabarkan “menyerang” kebun warga. Prilaku satwa yang keluar dari habitatnya itu diduga lantaran habitat mereka menyempit.
Perbekal Kemenuh, Dewa Made Neka, Senin (15/2/2021) mengatakan, di kawasan desanya, utamanya di sepanjang aliran Tukad Petanu memang merupakan habitat alami monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Kawanan monyet-monyet itu dapat ditemui dari kawasan Vihara Amurwa Bhumi hingga 5 km ke selatan, dan yang paling banyak berada di sekitar Air Terjun Umanyar.
“Kami menduga penyebab monyetmonyet itu menjarah kebun warga karena luas habitatnya mulai berkurang. Dugaan kami, akibat adanya penambangan batu padas di DAS Petanu, sehingga secara otomatis habitatnya menyempit, akibat pencarian batu padas ini,” kata Neka.
Dugaan lain yang kemungkinan menjadi penyebab keluarnya kawanan monyet tersebut dari habitatnya lantaran warga di sekitar kawasan itu mulai mengolah kembali kebun-kebun untuk pertanian. Memang, belakangan ini akibat pariwisata yang seret, banyak warganya kembali bertani atau berkebun, kemudian memanfaatkan lahan yang ada.
“Dulu, kebun milik warga dipelihara sekedar, karena mereka bekerja di sektor pariwisata. (Namun), karena sudah tidak kerja, maka mereka serius garap kebun, ketika kebun dijarah monyet, mereka mulai kewalahan,” terangnya.
Neka membenarkan, selain menjarah buah-buahan warga, beberapa dari mereka juga ada yang sempat masuk ke pekarangan rumah warga. “Namun, kondisinya tidak seheboh yang diunggah di medsos. Monyet-monyet tersebut sudah sejak dulu sering mencari makan di kebun warga. Hanya saja, sekarang jumlah mereka yang masuk kebun lebih banyak,” jelasnya.
Menyikapi kawanan monyet yang keluar habitat itu, Neka kini tengah berkoordinasi dengan BKSDA Bali dan tokoh masyarakat setempat. Diharapkan, dari hasil koordinasi tersebut nantinya akan tercipta solusi yang bisa memenangkan kedua belah pihak, baik warga maupun kawanan monyet. (jro/kus)