Gubernur Koster Ungkap Pentingnya Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Bali

Selasa, 04 Agustus 2020 13:56 WIB

Penulis:Rohmat

Nusa Penida - Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan alasan pentingnya membangun Pelabuhan Segitiga Emas yang menghubungkan Sanur Denpasar, Pulau Nusa Penida dan Nusa Ceningan di Kabupaten Klungkung.

Menurutnya, Pelabuhan Segitiga Sanur-Nusa Penida-Nusa Ceningan, memiliki arti penting tidak hanya untuk kepentingan pariwisata secara umum namun karena memiliki arti penting bagi umat Hindu, sehingga harus segera dibangun.

Prosesi groundbreaking dilakukan untuk pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Sampalan dan Bias Munjul di Nusa Penida, Senin, 3 Agustus 2020.

Peletakan batu pertama dilakukan Menhub Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Koster dan Sekretaris Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Imran Rasyid.

Ditegaskannya, ada tiga alasan ia ingin menyatukan akses dua pulau terluar di Bali itu. Koster mengatakan, konsep itu sudah muncul sejak tahun 2017.

“Waktu itu masih mimpi. Begitu saya dilantik, segera saya wujudkan. Hanya saja sempat terkendala covid-19, dan sekarang kembali berjalan,” jelasnya.

Nusa Penida merupakan pulau kecil di Bali tapi punya arti penting bagi masyarakat Bali. Di gugusan pulau itu berdiri pura Ratu Gede Dalem Ped yang disakralkan.

Aktivfitas masyarakat ketika ada upacara mengharuskan menyeberang ke Nusa Penida. Sementara, fasilitas yang ada sangat terbatas. Karena tidak ada dermaga, warga harus melewati air untuk sampai ke perahu.

“Persoalannya ketika ada upacara agama dan warga harus menyeberang, mereka harus melewati air untuk sampai ke perahu pengantar. Kalau tidak harus digendong untuk sampai perahu,” kata Gubernur.

Fasilitas penyeberangan itu juga untuk memudahkan aktifitas warga di Nusa Penida, dalam mengakses wilayah Klungkung daratan dan Denpasar.

Selain itu, Nusa Penida menjadi saat ini cukup terkenal di seantero dunia sebagai destinasi wisata yang unik. Dengan kemudahan akses yang ada, pulau itu bisa menjadi roda penggerak ekonomi untuk kesejahteraan warganya.

“Selama ini, kondisi di Nusa Penida diabaikan oleh pemerintah sebelumnya, padahal punya potensi cukup besar untuk dikembangkan,” demikian Gubernur.