Gandeng Tokoh Masyarakat, OPSI Ajak Masyarakat Hapus Stigma Negatif Pengidap HIV/AIDS

Jumat, 09 Oktober 2020 06:13 WIB

Penulis:Bambang Susilo

 

DENPASAR - Pengidap HIV/AIDS seringkali mendapat stigma negatif di masyarakat. Oleh karena itu, peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting mengedukasi masyarakat terhadap keberadaan penyakit menular seksual ini.

"Kami berharap tokoh agama dan tokoh masyarakat memahami kebutuhan hak dasar populasi kunci, dan berkomitmen dalam penanggulangan HIV/AIDS," kata Koordinator Fokal Point Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) Bali, Komang Sumartini, dalam kegiatan advokasi pada sejumlah tokoh masyarakat dan agama di Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Denpasar, Kamis (08/10/2020).

Harapan yang ditujukan pihaknya kepada para tokoh agama dan agama dalam forum tersebut sejatinya tidak berlebihan. Sebab, selama ini pengidap HIV/AIDS memang kerap kali mendapat diskriminasi dan stigma buruk di tengah masyarakat. Pengidap HIV/AIDS selalu dikaitkan dengan persoalan prilaku seks yang kurang baik, dan kerap kali dipandang sebagai melawan norma kesusilaan yang ada.

"Tujuan kegiatan ini menurut adalah untuk mengetahui situasi terkini tentang HIV/AIDS pada setiap wilayah, khususnya Kota Denpasar. Selain itu juga menjalin dukungan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam penanggulangan HIV, serta mem-follow up isu-isu negatif yang terjadi saat ini," tegasnya dalam acara yang diikuti oleh 18 orang peserta dari sejumlah unsur.

Terkait stigma pada pengidap HIV/AIDS, salah seorang peserta yang merupakan perwakilan Yayasan Kalpelata, Christian Supriyadinata, berharap agar masyarakat dalat lebih cerdas menanggapi sebuah fenomena. Ketika menerima informasi tentang HIV/AIDS, masyarakat diajak untuk tidak semerta-merta menggeneralisir kasus yang ada.

"Artinya, ketika ada satu orang yang terpapar HIV, maka info itu digeneralisir dengan dugaan semuanya terkena. Jadi, kita harus berhati-hati menyampaikan informasi terkait hal tersebut,” katanya.

Sementara itu, tokoh Banjar Tegalsari, Desa Adat Panjar, Denpasar, Ketut Artawinaya, berharap ke depan Fokal Point serta pegiat HIV/AIDS lainnya dapat terjun ke masyarakat memberikan informasi yang benar tentang HIV/AIDS.