Gandeng Pemerintah Hingga Kampus, AMSI Berkomitmen Jaga Kualitas Produk Jurnalistik

Rabu, 16 Desember 2020 05:05 WIB

Penulis:Rohmat

AMSI, sambung dia, menegaskan pentingnya membangun ekosistem digital yang sehat dan mencari titik keseimbangan atau formulasi baru menyikapi disrupsi tech company.
AMSI, sambung dia, menegaskan pentingnya membangun ekosistem digital yang sehat dan mencari titik keseimbangan atau formulasi baru menyikapi disrupsi tech company.

Jakarta- Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkepentingan untuk terus menjaga kualitas produk jurnalistik.

Untuk itu, AMSI membangun kerja sama dengan berbagai kalangan baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi dan kalangan lain.

“Kami berkepentingan agar produk jurnalistik bisa berkualitas,” kata Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2020, Selasa (15/12/2020), dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.

Wens mengatakan, selama masa pandemi 2020, AMSI menyelenggarakan tiga kegiatan melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak.

Sebelumnya, AMSI menggelar program Digital Humanities, yakni pengolahan data publik dan mendorong berkolaborasi media, kampus dan Non Govermental Organization (NGO).

AMSI bekerja dengan dukungan Kedutaan Belanda dengan menyelenggarakan rangkaian webinar, workshop dan hackathon Digital Humanities.

Banyak data yang masih tersembunyi, baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi, dan lembaga lain yang bermanfaat bagi publik. Masalahnya, tidak mudah menemukan data-data itu.

“AMSI berkolaborasi dengan banyak kalangan. Dengan lembaga-lembaga pemilik data, pemilik tools analisa data, dan perlu pelatihan bagi jurnalis agar bisa menyajikan data dan enak dinikmati publik,” tuturnya.

AMSI, sambung dia, menegaskan pentingnya membangun ekosistem digital yang sehat dan mencari titik keseimbangan atau formulasi baru menyikapi disrupsi tech company.

“Media berkewajiban menyediakan solusi atas setumpuk masalah di ekosistem itu seperti hoaks dan hate speech,” ujarnya.

Berdasarkan pengalamannya selama ini, hoaks dan hate speech itu menumpang di peristiwa besar. Kecenderungannya hoaks dan hate speech naik ketika terjadi peristiwa politik.

Pada tahun ini ada dua peristiwa besar yakni pandemi dan pilkada. Hoaks juga meningkat. Untuk menekan hoaks, kata Wens, AMSI menggelar Cek Fakta Pilkada di sejumlah wilayah. Kegiatan ini berkolaborasi dengan sejumlah stakeholder seperti Google.

AMSI, menekankan dalam pentingnya membangun ekosistem digital yang sehat dan mencari titik keseimbangan atau formulasi baru menyikapi disrupsi tech company. 

“Media berkewajiban menyediakan solusi atas setumpuk masalah di ekosistem itu seperti hoaks dan hate speech,” ujarnya.

Dari pengalaman selama ini, hoaks dan hate speech menumpang di peristiwa besar. Kecenderungannya hoaks dan hate speech naik ketika terjadi peristiwa politik. Dan tahun ini ada dua peristiwa besar yakni pandemi dan pilkada. 

"Hoaks juga meningkat," katanya menegaskan.