Minggu, 13 Desember 2020 02:51 WIB
Penulis:E. Ariana

DENPASAR – Pelabuhan Segitiga Sanur-Sampalan-Bias Munjul resmi dibangun. Peletakan batu pertama dilakukan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Bali, Wayan Koster, Sabtu (12/12).
Gubernur Bali, Wayan Koster, menjelaskan pembangunan tiga pelabuhan tersebut memiliki posisi yang sangat strategis untuk masyarakat Bali ke depan. Keberadaan tiga pelabuhan tersebut akan menyokong layanan transportasi bagi masyarakat Bali baik untuk kepentingan sosial, agama (tirta yatra), maupun pariwisata.
“Pelabuhan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan trasportasi untuk transportasi masyarakat Bali dari Sanur menuju Nusa Penida pada saat ada upacara piodalan di Pura Dalem Ratu Gede, transportasi aktivitas harian masyarakat Bali menuju Nusa Penida dan Nusa Ceningan, dan memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi wisatawan menuju Nusa Penida dan Nusa Ceningan," kata gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini.
Ke depan, keberadaan ketiga pelabuhan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat Bali dan Nusa Penida.
Sementara itu, Budi Karya Sumadi, menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur tersebut terwujud sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo. Tujuannya tiada lain untuk mendukung peningkatan kualitas layanan transportasi publik dan wisatawan yang berkunjung ke Bali, mengingat Bali merupakan tujuan wisata dunia yang harus dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai.
"Dengan adanya pelabuhan ini, akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Nusa Penida dan Nusa Ceningan sebagai destinasi wisata yang sangat diminati oleh masyarakat dunia," ujarnya.
Ia menjelaskan, secara arsitektur, Pelabuhan Sanur nantinya akan dibangun dengan mengedepankan kearifan lokal pesisir Pantai Sanur. Pelabuhan akan dibangun seperti halnya perahu cadik dengan view menghadap ke Gunung Agung dan Pantai Sanur yang sangat indah.
Arsitektur Bali, Nyoman Popo Danes, menambahkan untuk meningkatkan nuansa ke-Bali-annya, Pelabuhan Sanur juga akan dihias ornamen kepala Gajah Mina. Gajah Mina merupakan mahkluk laut mitologis yang digambarkan sebagai ikan berkepala gajah.
“Setelah saya berkoordinasi dengan tokoh, seniman, dan budayawan dari Sanur, kepala Gajah Mina dipercayai oleh masyarakat Sanur sebagai simbol yang memberikan keselamatan,” imbuhnya.
Kementerian Perhubungan RI melalui APBN mengelontorkan Rp 555 miliar untuk pembangunan ketiga pelabuhan tersebut. Adapun pembangunan Pelabuhan Sanur disiapkan anggaran Rp 376 miliar, Pelabuhan Sampalan sebesar Rp 82 miliar, sedangkan Pelabuhan Bias Munjul disiapkan anggaran Rp 97 miliar. Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul direncanakan selesai pada akhir tahun 2021, sedangkan Pelabuhan Sanur direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2022.