Berselang Tiga Bulan, Soulfood Kembali Rilis Karya Terbaru

Rabu, 09 September 2020 14:16 WIB

Penulis:Bambang Susilo

Denpasar – Mulai "wara-wiri" di dunia musik sejak 2016 silam, Soulfood kembali menunjukkan eksistensinya. Di awal September 2020, mereka secara resmi memperkenalkan single terbaru yang berjudul Ain’t No Money It’s OK.

Seperti judulnya, single teranyar ini tampak membicarakan hikayat uang yang memang penting dalam hidup manusia, namun bukan segalanya. Melalui lagu tersebut, grup band yang beranggotakan Lyta Lautner sebagai vokalis, Bam George sebagai gitaris, dan Palel Atmoko yang berperan sebagai drummer, tampak memandang kasta musik jauh lebih tinggi dari sekadar uang.

Ain’t No Money It’s OK sejatinya ungkapan suasana hati, refleksi diri pribadi, bahwa musik adalah panglima. Maksud kami, melahirkan karya saja dulu, uang bukan utama, biar waktu yang menjadi penentu,” kata Lyta Selasa (8/9/2020).

Kelahiran lagu tersebut juga tidak dapat dipisahkan oleh peran Pohon Tua. Lagu produksi Pohon Tua Creatorium 2020 ini didorong untuk dapat dirilis dengan tenggat tidak terlampau jauh dari single sebelumnya “Mi Say” yang dirilis pada akhir Juli 2020 lalu.

"Mas Dang seperti warga lokal yang menunjukkan arah kami harus kemana. Akhirnya, anak baru seperti kami sadar bahwa kita tidak cukup hanya membuat lagu atau album dan selesai. Tapi, untuk bisa eksis di dunia kreatif ini harus mengambil dan memperhitungkan banyak langkah pasca perilisan karya,” tutur Palel.

"Ibaratkan sebuah lagu perlu intro ke verse dan lainnya, sebelum sampai ke chorus lalu part-part lainnya menyusul. Di Pohon Tua Creatorium kami mendapat bimbingan itu, serta mendapat kurator yang canggih seperti Mas Dang," kata Lita dan Bam menimpali.

Terkait dorongan perilisan karya teranyar itu, Pohon Tua alias Dadang Pranoto memberi tanggapan bahwa seorang seniman memiliki pilihan-pilihan dalam proses kreatifnya. Musisi dapat memilih untuk bisa konsisten berkarya atau berkarya secara “ugal-ugalan” dan seenaknya.

“Tidak ada hal istimewa dari perilisan yang cepat, ortodoks saja. Sebab, yang namanya seniman ogah dikekang, maunya ugal-ugalan. Ya silakan, tapi ada pagar pembatas bernama tenggat, bahwa tanggal segini sudah harus beres. Opsi setuju atau mati, populis tapi bengis. Dan, Soulfood kemudian memilih opsi setuju,” katanya meyakini bahwa lagu tersebut dapat diterima khalayak luas.