Bea Cukai Denpasar Sumbang Pemasukan Kas Negara Capai Rp 717 Miliar

Rabu, 24 Maret 2021 13:15 WIB

Penulis:Rohmat

wagub-bali.jpg
Simakrama yang berlangsung di di Aula Kintamani Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai TMP A Denpasar, Jalan Tukad Badung/ist

Denpasar, Balinesia.id -  Dalam kurun setahun terakhir Bea Cukai Denpasar menyumbang pemasukan untuk negara sebesar Rp 717 miliar. 

Hal itu disampaikan Kepala Bea Cukai Denpasar Kusuma Santi Wahyuningsih saat Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menghadiri acara simakrama digelar Kantor Bea Cukai Denpasar, Selasa (23/3/2021). 

Santi menyampaikan bahwa kegiatan simakrama ini merupakan wujud rasa syukur atas capaian lembaganya dalam setahun terakhir. 

Dalam bidang pengawasan, pihaknya berhasil melakukan 216 tindakan terhadap upaya pengiriman barang ilegal yang berpotensi merugikan negara Rp. 1,63 miliar. 

“Dalam survei kepuasan layanan, kami meraih nilai 4,80 dari skala 5 sehingga dinobatkan menjadi kantor pelayanan terbaik,” tambahnya.

Ke depan, Bea Cukai Denpasar akan terus memberi dukungan, asistensi dan melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM yang mengirimkan barang ke manca negara atau ekspor. 

Simakrama berlangsung di di Aula Kintamani Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai TMP A Denpasar, Jalan Tukad Badung, Denpasar itu mengusung tema ‘Percepatan Program PEN Melalui Potensi Ekspor UMKM dan Pariwisata’. 

PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional ) adalah aksi pemerintah untuk melindungi masyarakat miskin dan mendukung dunia usaha (kecil, menengah, korporasi), BUMN dan perbankan untuk bertahan dan bangkit dari tekanan ekonomi akibat pandemi Covid 19. 

Wagub Cok Ace menyampaikan, apresiasi terhadap kinerja yang ditunjukkan jajaran Bea Cukai Denpasar. Ia juga menyebut lembaga ini mampu menciptakan suasana baru dalam membina hubungan dengan pemerintah daerah. 

“Ini luar biasa, kebiasaan baru yang dibangun oleh jajaran Bea Cukai. Kalau dulu, menyentuh saja kita sulit,” ucapnya. Ia berharap, ke depannya sinergi ini dapat terus dimantapkan.

Wagub yang juga menjabat sebagai Ketua BPD PHRI Provinsi Bali ini mengungkap besarnya dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Bali. 

Sebagai daerah yang mengandalkan sektor pariwisata, Bali mengalami tekanan yang sangat berat setahun terakhir. 

Disebutkan, pemerintah pusat dan daerah telah menempuh berbagai langkah yang dipandang relevan untuk pemulihan ekonomi daerah Bali dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat. 

Sektor pariwisata, pemerintah menggulirkan program CHSE yaitu penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan). 

Sejalan itu, Pemprov Bali juga memberi perhatian pada UMKM, salah satunya melalui kebijakan penggunaan busana berbahan kain tenun tradisional endek ke kantor setiap hari Selasa.

“Selain itu ada pula kebijakan tentang penggunaan busana adat Bali setiap hari Kamis, purnama dan tilem. Sebelum Covid-19 kebijakan ini sangat membantu UMKM kita karena omzet mereka naik 40 persen,” imbuhnya. (roh)