Sabtu, 25 Juli 2020 18:50 WIB
Penulis:Rohmat
Gianyar - Bank Indonesia mendukung implementasi penerapan tatanan kehidupan era baru karena melalui penerapan tatanan kehidupan era baru ini diharapkan secara perlahan ekonomi Bali kembali bangkit.
Pandemi covid 19 telah memberikan dampak pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi karena wisatawan mengalami penurunan yang sangat tajam.
"Bank Indonesia sangat mendukung implementasi penerapan tatanan kehidupan era baru karena melalui penerapan tatanan kehidupan era baru ini diharapkan secara perlahan ekonomi Bali kembali bangkit," tegas Trisno pada Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru dan Digitalisasi Monkey Forest Berbasis QRIS”, Gianyar, Sabtu (25/7/2020).
Monkey Forest Ubud ini dipilih sangat tepat karena merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan baik domestik dan internasional. Terlebih lagi, lokasinya yang strategis di Ubud sebagai kawasan yang sudah populer sebagai episentrum budaya dan wisata alam menjadikan Monkey Forest ini sebagai tujuan yang tidak mungkin dilewatkan oleh wisatawan saat berkunjung ke Bali.
"Penerapan tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedapankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegitan penyelesaian transaksi pembayaran secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS," ujar Trisno.
Diketahui, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor khususnya sektor pariwisata yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman.
QRIS sebagai kanal pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam tatanan kehidupan era baru karena mendukung faktor clean, health dan safety yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.
Ia menambahkan, Monkey Forest Ubud tidak hanya sudah menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan tetapi juga telah mempersiapkan cara bertransaksi secara digital yaitu menggunakan QRIS seperti pembelian tiket masuk hingga penjualan pupuk hasil pengolahan sampah yang ada diarea Monkey Forest.
"Saya berharap penggunaan QRIS ini kedepan dapat semakin diperluas hingga destinasi-destinasi wisata lainnya di Ubud. Harapannya, dengan dioptimalkannya penggunaan QRIS selain mampu mencegah risiko penularan virus juga mampu mendukung kegiatan ekonomi masyarakat Ubud Gianyar khususnya Desa Padangtegal," kata Trisno.
Pihaknya memberikan apresiasi kepada perbankan di Bali yang telah berupaya mendukung perluasan penggunaan QRIS di seluruh Bali.
Hal ini terbukti jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 17 Juli 2020 telah mencapai 108.573 merchant, meningkat sebesar 314% dibandingkan dengan awal tahun 2020 yang hanya sebanyak 25.483 merchant. Dari angka tersebut, sebaran di Kabupaten Gianyar masih di kisaran 8,1% atau sebanyak 8.797 merchant.
"Kami yakin setelah implementasi digitalisasi di Monkey Forest ini, akan semakin mendorong percepatan dan perluasan implementasi penggunaan QRIS di Bali dan khususnya di Kabupaten Gianyar," ucapnya.
Menurutnya, junci keberhasilan Penerapan tatanan kehidupan era baru ini adalah adanya kerjasama dari semua pihak mulai dari pemerintah, perbankan, pelaku usaha dan masyarakat.
" Hari ini kita melihat hasil kerjasama tersebut, Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, Pengelola desa, BPD Bali dan Badan Musyawarah Perbankan Bali bersinergi menjadikan Desa Padangtegal tidak hanya siap menerapkan tatanan kehidupan era baru tetapi juga telah siap menjadi Kawasan Wisata Berbasis Digital," tutupnya.