Kamis, 25 Juni 2020 14:28 WIB
Penulis:Rohmat
Denpasar- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap, masyarakat Bali bisa segera terbebas dari pandemi covid-19 sehingga bisa menjalani kehidupan lebih baik lagi.
Untuk itu, guna mendukung pemutusan penyebaran Covid-19, pria yang disapa Bamsoet itu memberikan bantuan alat rapid test kepada Pemrov Bali.
Gubernur Bali Wayan Koster disela waktu mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) dan diskusi dengan Ketua KPK RI, Komjen Pol. Firli Bahuri melalui video conference (Vicon) berkaitan pelaksanaan penanganan dan pencegahan Covid-19, khususnya soal penyaluran dana bantuan sosial (Bansos) menerima kunjungan Bamseoet di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha Denpasar, Rabu (24/6/2020).
Bambang Soesatyo bersama Gerakan BS Bali menyumbang alat kesehatan ke Pemerintah Provinsi Bali berupa 5.000 rapid test.
"Bantuan ini saya harapkan bisa membantu upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Bali. Semakin banyak warga yang di test, akan semakin besar peluang keluar dari pandemi Covid 19," ujar pria yang lebih dikenal dengan panggilan Bamsoet ini.
Bamsoet menyampaikan kunci utama memutus mata rantai covid-19 adalah melalui tracking (pelacakan), tracing (penelusuran) dan testing (pengujian).
"Sebagai daerah yang perekonomiannya disumbang dari sektor pariwisata, pandemi Covid-19 sangat memukul rakyat Bali," ujar Wakil Ketua Kadin ini.
Diketahui, tahun 2019 lalu ada lebih 6,2 juta wisatawan asing yang datang ke Bali. Di awal tahun 2020, jumlah kunjungan wisatawan asing masih cukup baik, namun sejak ditemukan pasien positif Covid-19 di Bali (Maret 2020), jumlah wisatawan turun drastis.
Mantan Ketua DPR RI ini menilai, dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19 di Bali lebih dahsyat dibandingkan Bom Bali 2002 maupun Krisis Global 2008.
"Agar kepercayaan internasional terhadap Bali cepat pulih, maka penanganan Covid-19 harus menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Bali," ujarnya.
Dia menekankan salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengoperasikan rumah sakit khusus Covid-19, sehingga pasien postif Covid-19 tidak berada dalam satu rumah sakit yang sama dengan pasien akibat penyakit lainnya.
Bamsoet menambahkan, mengingat berbagai negara belum memberlakukan penerbangan internasional secara penuh, proses pemulihan ekonomi Bali dari wisatawan asing juga tak akan berlangsung cepat. Karenanya sangat penting bagi Bali untuk memaksimalkan pelayanan terhadap wisatawan domestik.