Ari Dwipayana Ajak Mahasiswa Tidak Terpaku Kisah Heroik Masa Lalu

Rabu, 23 September 2020 13:48 WIB

Penulis:Rohmat

Denpasar - Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana mengajak para mahasiswa baru STAHN Mpu Kuturan  tidak terpaku pada kisah heroik masa lalu, tapi membangun kesadaran kebangsaan yang baru agar bangsa kita  bisa hidup 1000 tahun lagi. 

Untuk itu, mahasiswa Hindu diminta terus membangun menanamkan kesadaran bela negara sehingga eksistensinya bisa semakin dirasakan keberadaannya dalam dinamika kemajuan bangsa.

"Generasi muda, mahasiswa, termasuk mahasiswa Hindu harus hidup dengan kesadaran bela negara hari ini, sehingga perannya, keberadaannya akan semakin dirasakan dalam dinamika kemajuan bangsa," kata Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana menjadi Narasumber dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) STAHN  Mpu Kuturan yang dilakukan secara daring Selasa 22 September 2020.

Dalam acara Webinar ini, mengangkat tema besar “Generasi Emas Yang Unggul dan Bermartabat”.  Acara diikuti  sekitar 435 mahasiswa baru STAHN Mpu Kuturan Angkatan ke-IV tahun 2020.

Ari mengulas soal nasionalisme baru. Ari mengajak para mahasiswa baru STAHN Mpu Kuturan  tidak terpaku pada kisah heroik masa lalu, tapi membangun kesadaran kebangsaan yang baru agar bangsa kita  bisa hidup 1000 tahun lagi.

Spirit kebangsaan harus terus diperbaharui, termasuk bagaimana menyelesaikan  tantangan-tantangan  kekinian dan masa depan.  

Karena itulah konsep bela negara hari ini bisa diperbaharui dengan tantangan baru. Kalau dulu bela negara  identik dengan pertempuran fisik. Tapi, saat ini tantangannya sudah jauh lebih kompleks.

Orang dengan kemampuan IT misalnya, dapat membantu memproteksi kepentingan nasional, dokter mengabdikan waktu , energi dan hidupnya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan  kemanusiaan, seperti penanganan  pandemi Covid-19, menjadi relawan yang dalam siaga dan evakuasi banjir dan bencana alam, atau  bentuk kontribusi nyata lain dalam upaya bela negara.  

Dalam kaitan ini, generasi muda, mahasiswa, termasuk mahasiswa Hindu harus hidup dengan kesadaran bela negara hari ini, sehingga perannya, keberadaannya akan semakin dirasakan dalam dinamika kemajuan bangsa.

Dia menyebutkan, Mahasiswa STAHN adalah orang-orang pilihan karena berani menempuh bidang studi yang berbeda dibandingkan pilihan mainstream banyak orang.  

Orang-orang yang terpanggil untuk memperkuat  kapasitas SDM Hindu dalam peta persaingan global yang semakin kompetitif.

Saat ini semua bangsa berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Karena itu, berbagai negara berlomba-lomba menunjukkan  kemajuan tidak hanya dibidang sains dan teknologi, tetapi dalam  pengembangan mental-karakter sebagai modal penting fondasi kemajuan bangsa.

Dia juga menyinggung soal pentingnya melalukan Jana kertih, dengan cara  memperkuat SDM Umat.

Upaya penguatan SDM menjadi penting, karena kita tidak boleh terjebak pada “kutukan ketergantungan pada sumberdaya alam/SDA”, yang  terbatas dan suatu saat  pasti akan habis.   

Mahasiswa baru bahwa proses belajar ibarat mengarungi samudera tanpa tepi, seperti menimba air pengetahuan yang tidak pernah kering.

Dengan keterbukaan informasi seperti sekarang sumber pengetahuan semakin luas dan beragam. Tidak lagi menjadi otoritas kampus, tidak hanya bersumber dari buku, guru dan dosen. Melainkan dari sumber-sumber pengetahuan diluar kampus.

Pada satu titik,  keleluasaan memperoleh ilmu pengetahuan perlu dilengkapi dengan penguatan karakter yang berakar dari kemuliaan ajaran agama akan menjadikan   SDM Hindu tumbuh  menjadi kekuatan yang luar biasa.  

Tampil narasumber internal STAHN Mpu Kuturan seperti : Ketua Dr. I Gede SuwindiaM.A,  Wakil Ketua I, Wakil Ketua II dan Wakil Ketua III.

Sebagai penutup, segenap civitas akademika STAHN Mpu Kuturan, Singaraja berkomitmen untuk menyiapkan generasi emas yang unggul dan bermartabat melalui penyiapan  sistem pendidikan yang baik, dosen dan tenaga kependidikan yang berkualitas, sarana dan iklim belajar yang menarik untuk mendukung aktivitas belajar yang berkualitas.