Agustus 2020, Nilai Ekspor Bali Turun 0,55 Persen

Senin, 05 Oktober 2020 19:14 WIB

Penulis:Bambang Susilo

DENPASAR - Kinerja ekspor Bali tercatat menurun pada bulan Agustus 2020. Dibanding catatan bulan Juli 2020, penurunan kinerja ekspor Bali pada Agustus 2020 tampak menurun sedalam 0,55 persen menurut bulan ke bulan.

Hal tersebut terungkap dalam rilis teranyar Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Bali, awal Oktober ini. Kepala BPS Bali, Adi Nugroho, menjelaskan pada bulan Juli 2020, nilai ekspor Bali yang dikirim melalui beberapa pelabuhan tercatat senilai US$ 33.994.467. Namun, angka itu kemudian  turun  pada  bulan  Agustus 2020 menjadi senilai US$ 33.807.208.

"Secara year on year atau tahun ke tahun, nilai ekspor Bali  pada  bulan Agustus 2020 masih  tercatat  lebih rendah dibandingkan bulan Agustus 2019 atau turun sedalam  -27,19 persen," katanya.

Dari  sepuluh  negara  tujuan  utama  ekspor  barang  Provinsi  Bali,  secara bulan ke bulan, nilai  ekspor ke lima negara tujuan yang didominasi ekspor ke Eropa dan Amerika tercatat menurun. Penurunan terdalam pada tujuan  Inggris  yang tercatat turun sebesar -19,14  persen. Penurunan  didominasi  oleh turunnya  nilai  ekspor  produk barang-barang rajutan serta produk pakaian jadi bukan rajutan.

"Jika dibandingkan dengan catatan  bulan  Agustus  2019 tahun ke tahun dari  sepuluh  tujuan  utama  ekspor  Bali,  nilai  ekspor  ke  lima  negara tercatat menurun, dengan penurunan terdalam tercatat pada nilai ekspor ke Singapura," terangnya.

Penurunan ekspor barang juga sejalan dengan nilai impor dalam rentang Februari-Agustus 2020. Nilai impor barang selama enam bulan terakhir, tercatat berada di bawah nilai impor Februari-Agustus 2019.

Nilai impor bulan Agustus 2020 tercatat mengalami penurunan sebesar -22,16 persen atau sekitar US$ 3.530.390, jika dibandingkan catatan bulan Juli 2020 bulan per bulan yang tercatat sebesar US$ 4.535.697. "Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2019 tahun ke tahun, nilai impor Bali tercatat turun sedalam -85,47 persen," terangnya.

Dari  sepuluh  negara  utama  asal  impor  di  bulan  Agustus  2020, secara bulan per bulan nilai  impor  dari empat negara tercatat turun. Penurunan paling dalam tercatat pada nilai impor yang berasal dari Amerika Serikat, terutama disebabkan turunnya impor produk mesin dan perlengkapan mekanik. Sedangkan, nilai impor dari Jepang justru mengalami peningkatan hingga 3.183,09 persen yang dominan disebabkan naiknya nilai impor produk karet dan barang dari karet. "Secara tahun ke tahun, dari 10 negara utama asal impor, nilai impor dari sembilan negara tercatat menurun, dengan penurunan terdalam tercatat pada impor asal Perancis sebesar -97,41 persen," tandasnya.