Makanan
Senin, 07 Oktober 2024 12:58 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA – Malang adalah salah satu daerah di Jawa Timur yang serin menjadi destinasi wisata para turis, baik lokal maupun mancanegara. Selain tempat wisatanya yang menarik, Malang memiliki berbagai kuliner yang menarik dicoba.
Saat kalian berlibur ke Malang, ada banyak makanan khas Malang yang wajib untuk dicoba. Makanan-makanan ini dapat dengan mudah ditemukan di berbagai sudut kota. Beberapa di antaranya bahkan sudah sangat terkenal dan dianggap sebagai hidangan legendaris.
Di kota ini, kalian bisa menemukan berbagai pilihan makanan, mulai dari makanan berat, cemilan, hingga minuman. Dan berikut beberapa rekomendadi makanan berat yang bisa kalian cicipi. Yuk, simak artikel berikut!
Berikut beberapa hidangan khas Malang yang wajib dicoba:
Bakso adalah salah satu makanan khas dari Malang yang sangat populer dan digemari. Bakso Malang memiliki agam isi yang lebih banyak dibandingkan dengan bakso dari kota lainnya. Selain bakso, kuliner khas Malang ini dilengkapi dengan mie kuning, bihun, tahu, sawi, dan tauge. Kombinasi rasa yang lezat dan tekstur yang beragam membuat Bakso Malang menjadi hidangan yang wajib dicoba.
Jika kalian mencari Bakso Malang yang legendaris, kalian bisa ke Bakso Presiden. Kuliner Bakso President menjadi pelengkap yang sempurna saat Anda berkunjung ke kota Malang, khususnya di Kelurahan Rampal Celaket dengan ciri khas sensasi getaran akibat kereta api yang lewat, yang menambah suasana makan menjadi lebih berkesan.
Tempat ini didirikan sekitar tahun 1977 oleh Abah Sugito, yang awalnya menjual baksonya dengan cara berkeliling sambil dipikul. Setelah itu, Abah Sugito membuka warung bakso di belakang bioskop President, yang kini sudah tidak ada lagi. Itulah sebabnya bakso Abah Sugito lebih dikenal dengan sebutan Bakso President Malang.
Di sini, pengunjung bisa memilih duduk di teras atau area luar kedai sambil menikmati bakso. Pilihan bakso yang tersedia cukup beragam, mulai dari Bakso Bakar, Bakso Goreng, Bakso Goreng Udang, Bakso Tulang Muda, Bakso Kecil, hingga Bakso Besar. Selain itu, terdapat juga pilihan Siomay Goreng/Basah, Urat Bakar, Goreng Panjang, Rempelo Ati Ayam, dan lainnya. Harganya mulai dari Rp2.000 per biji hingga sekitar Rp35.000 per porsi.
Bakso bakar merupakan salah satu kuliner khas Malang yang populer. Bakso bakar diolah dengan cara dibakar di atas bara api. Teknik ini memberikan aroma dan rasa yang unik pada bakso bakar.
Bakso bakar menggunakan bumbu kacang yang dicampur dengan rempah dan kecap manis, sehingga bumbu ini meresap hingga ke daging yang dibakar dan memberikan keistimewaan di setiap gigitannya.
Hidangan ini memiliki cita rasa yang khas dan menggugah selera. Rasa gurih dan empuk dari bakso berpadu dengan bumbu kacang yang pedas dan manis, menjadikannya makanan yang digemari oleh banyak orang.
Untuk menikmati bakso bakar, kalian bisa ke Bakso Bakar Pak Man. Bakso ini digadang-gadang sebagai bakso bakar pertama yang ada di Kota Malang.
Warung ini sangat legendaris karena sudah berdiri sejak tahun 1965. Kelezatan rasa gurih dari bakso bakar ini sangat memanjakan lidah. Bagi penggemar pedas, tersedia opsi untuk menambah sambal, dan pembeli juga bisa menambahkan bihun sesuka hati. Harga bakso bakar Pak Man sekitar Rp45 ribu untuk 15 biji bakso.
Cwie Mie berbeda dengan mie ayam. Mengutip buku Kitab Rahasia Membuat Mie oleh Putu Kornia (2019), Cwie Mie Malang biasanya disajikan dengan kuah gurih, daun selada segar, serta taburan bawang goreng.
Salah satu warung cwie mie yang terkenal adalah Warung Cwie Mie Isor Uwit, yang berdiri sejak tahun 1980. Warung ini awalnya didirikan di depan Pasar Oro-oro Dowo. Usaha tersebut dimulai dengan gerobak dan kini menetap di Jl. Guntur, Kota Malang.
Cwie Mie Isor Uwit menawarkan tiga varian menu, yaitu cwie mie biasa tanpa topping, cwie mie dengan bakso, dan cwie mie istimewa dengan tambahan topping hati ampela. Semangkuk cwie mie biasa dijual sekitar Rp12.000. Sedangkan untuk cwie mie dengan tambahan bakso dan hati ampela, berkisar Rp17.000.
Nama hidangan yang berdiri sejak 1955 ini tidak diambil dari bahan utama berupa cabai atau berasal dari Pulau Lombok, melainkan karena restorannya berada di Jalan Lombok, Kota Malang.
Dalam semangkuk soto, terdapat nasi putih, kuah kental, potongan ayam kampung yang melimpah, kubis, kentang, tauge, taburan seledri, dan sesendok koyah kelapa yang gurih. Soto ini semakin lezat ketika dinikmati bersama kerupuk ikan berukuran besar, yang menjadi salah satu ciri khas dari Soto Lombok.
Semangkuk Soto Lombok dapat dinikmati dengan harga Rp 25.000. Untuk menu spesial dengan tambahan daging ayam, jeroan, atau brutu, harganya Rp 30.000. Jika ingin menu yang lebih lengkap, tersedia pilihan spesial dengan ekstra daging ayam, jeroan, dan brutu seharga Rp 35.000.
Sate kelinci merupakan makanan khas Malang yang memiliki cita rasa lembut dan gurih. Kombinasi bumbu kacang yang manis pedas, kecap, bawang goreng, dan perasan jeruk nipis menambah kelezatan sate ini. Daging kelinci yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah khas menghasilkan rasa gurih dan tekstur empuk, menjadikannya salah satu makanan khas Malang yang digemari banyak orang.
Salah satu rekomendasi makan sate kelinci di Malang yaitu Sate Hotplet Karangploso yang terletak di Jalan Jara’an, Karang Juwet, Bonowarih, Kec. Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Restoran ini sangat cocok dikunjungi bersama keluarga maupun rekan kerja, berkat tempatnya yang bersih dan luas.
Sate kelinci di Sate Hotplet telah dikenal karena cita rasanya yang lezat sejak 1979. Keunikan lain dari restoran ini adalah seringnya mereka menawarkan promo menarik.
Orem-orem adalah hidangan berkuah santan kuning yang berisi potongan ketupat, kecambah, dan tempe. Hidangan ini biasanya disajikan bersama mendol, olahan tempe khas Malang. Mendol memiliki rasa yang unik karena terkadang dibuat dari tempe yang sudah sedikit membusuk.
Selain itu, beberapa warung orem-orem juga menawarkan lauk tambahan seperti telur asin, kerupuk melinjo, kerupuk tempe, dan kerupuk putih.
Kuah orem-orem yang mengandung santan harus dijaga kualitasnya agar tidak pecah. Banyak penjual menggunakan arang sebagai bahan bakar untuk menjaga kestabilan kuah tersebut. Sekilas, kuah orem-orem mirip dengan kuah opor, tetapi lebih ringan dan tidak terlalu kental. Karena kuahnya yang ringan, orem-orem cocok dinikmati kapan saja, baik untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam.
Warung Orem-orem H. Abdul Manan adalah salah satu warung legendaris yang berdiri sejak tahun 1967. Lokasinya terletak di Jalan Irian Jaya Nomor 1, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Untuk harga satu porsi dibanderol sekitar Rp10.000.
Nah, itu dia khas Malang yang wajib dicoba saat berkunjung ke sana. Pastikan uang kalian cukup untuk berburu kuliner di Malang. Semoga bermanfaat!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 05 Oct 2024