10 Bulan "Tidur" Terdampak Pandemi, Dekranasda Ajak UMKM Bali Bangkit

Minggu, 06 Desember 2020 13:33 WIB

Penulis:Rohmat

Bali sangat terkenal dengan produk-produk berkualitas, ditambah dengan sentuhan seni tingkat tinggi. Tetapi sayangnya, belakangan karena kepentingan bisnis semata, malah di masyarakat banjir produk massal yang lebih rendah kualitas.
Bali sangat terkenal dengan produk-produk berkualitas, ditambah dengan sentuhan seni tingkat tinggi. Tetapi sayangnya, belakangan karena kepentingan bisnis semata, malah di masyarakat banjir produk massal yang lebih rendah kualitas.

Denpasar - Para pelaku UMKM di Pulau Bali yang hampir 10 bulan ‘tertidur’ akibat pandemi Covid-19 kembali diajak untuk bangkit dalam menggeliatkan roda ekonomi daerah

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengajak semua sektor di Bali, khususnya UMKM untuk bangkit setelah hampir 10 bulan ‘tertidur’ akibat pandemi Covid-19.

“Sektor UMKM kita, yang meskipun harus bekerja di rumah, namun tetap berkreativitas. Sekarang mari bangkit, bergerak lewat Pameran UMKM Bali Bangkit,” kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster dalam siaran bersama 12 radio swasta bertajuk #RadioBaliBangkit serangkaian gelar Pameran UMKM Bali Bangkit di Taman Budaya Art Center Denpasar, Minggu (6/12/2020)

Pameran yang digelar Dekranasda Provindi Bali bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bali beserta BPD Bali tersebut, lanjut Ny. Putri Koster, dimaksudkan untuk menggeliatkan UMKM daerah di tengah pandemi Covid-19.

“Kita buka kembali ruang untuk mereka yang mungkin sempat kecewa karena event seperti PKB tidak diselenggarakan. Meski kini harapan berpameran tampaknya mulai ‘terbalaskan’ lewat ajang kali ini, namun hendaknya jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar pendamping orang nomor satu di Bali itu menekankan.

Dia menyebut Bali sangat terkenal dengan produk-produk berkualitas, ditambah dengan sentuhan seni tingkat tinggi. Tetapi sayangnya, belakangan karena kepentingan bisnis semata, malah di masyarakat banjir produk massal yang lebih rendah kualitas.

“Karenanya, lewat kesempatan ini kita perlu edukasi kembali masyarakat tentang tugas dan tanggung jawab kita yang sesungguhnya. Di Bali bukan tempat untuk memproduksi barang sacara massal, melainkan produk-produk yang berkelas. Jangan sampai Bali kehilangan produk aslinya sendiri,” ucapnya.

Selain sebagai showcase, Putri Koster ingin pameran kli ini mampu menjembatani UMKM untuk masuk ke marketplace yang berbasis digital. Salah satunya balimall.id yang diperuntukkan untuk mewadahi produk-produk asli dan lokal Bali. 

“Mungkin masih banyak yang terhambat di sana, kita dorong lagi. Kolaborasi dengan generasi milenial, karena mau tak mau masa pandemi mengharuskan kita untuk bergerak ke industri 4.0 lebih cepat,” katanya.

Selain menerapkan prokes yang ketat, Pameran UMKM Bali Bangkit menurut Putri juga dirancang agar pengunjung tidak membludak alias memperhatikan jarak satu sama lain. Antara lain lewat pengaturan waktu pengisi stand pameran hingga pembatasan pengunjung. Pembayaran juga dilakukan melalui aplikasi QRIS BPD Bali.